HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri lantai 25 tower ternama di Ibukota 1, serasa tak percaya saat diterima kerja di Jakarta.
“What? Aku diterima kerja dan akan berkantor di tower ternama di ibu kota?” Batinku serasa tidak percaya, impianku bekerja di sebuah perusahaan bergengsi akhirnya menjadi kenyataan.
Ruang kantorku berada di sebuah tower yang terdiri dari 33 lantai. Terbayang kan betapa megahnya gedung itu. Sedang ruang kerjaku ada di lantai 28.
Menurut informasi dari petugas tower, ada dua lantai yang kosong, yaitu 25 dan 27. Sedangkan lantai lain meski tidak full, tapi sudah disewa perusahaan-perusahaan besar.
Untuk menuju ruang kerja, kami mendapat fasilitas lift yang cepat karena memang hanya melayani beberapa lantai saja, jadi tidak terlalu banyak berhenti.
“Begini ya kalau bekerja di perusahaan elit,” batinku lagi.
Sebagai karyawan baru, aku penasaran ingin melihat semua lantai. Kebetulan memang ada beberapa fasilitas umum yang tersedia.
Baca Juga: Penampakan saat latihan menjelang malam inagurasi, ada pemain drum pengganti yang misterius
Bayangkan saja, di area perkantoran ini ada beberapa salon yang biasa menjadi langganan para bos wanita untuk menata rambut sebelum bekerja.
Ada juga apotik, tempat makan, bahkan toko pakaian dan store produk branded. “Ini kantor apa mall ya?” pikirku.
Tapi ya memang selalu ramai, semua toko, salon dan fasilitas lain tersebut masih tetap ada dan nyatanya cukup membantu karyawan yang bekerja di perkantoran tersebut jika membutuhkan sesuatu.
Jadi tidak perlu keluar dari tower tersebut. Menurutku semua fasilitas tersebut memang sengaja disiapkan oleh pengelola gedung agar banyak perusahaan yang tertarik untuk menyewanya.
Bekerja di sini terasa sangat menyenangkan. Tapi harus pandai menjaga isi dompet agar tidak habis karena tergoda untuk belanja setiap jam istirahat.