HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri Dian saat di rel kereta api kunang-kunang itu berubah rupa menjadi merah.
Dian pergi sendirian ke sebuah rel kereta yang tak jauh dari tempat kontrakannya. Seperti malam-malam sebelumnya, ia pulang jika sudah merasa cukup, atau sudah jam setengah sebelas.
Dian melakukan hal itu hanya untuk mencari inspirasi untuk menulis cerita.
Baca Juga: Jumlah 99 Personel SAR Pantai di Gunungkidul Belum Ideal, Ditinjau Bupati Gunungkidul
Karena setelah belajar menulis pada seseorang, Dian diberikan saran, jika menulis di tempat yang ramai tidak kunjung menemukan ide, maka carilah tempat yang sepi dan tenang.
Karena di tempat kontrakannya ramai dengan sejumlah teman-temannya, akhirnya Dian sering pergi ke rel kereta.
Dian mengamini pernyataan yang telah diajarkan seorang penulis itu, karena sudah beberapa kali berhasil menulis cerita dengan baik, bahkan sering dimuat di media online maupun cetak.
Pada malam Jumat, Dian ingin pergi lagi ke rel kereta yang sudah biasa menjadi tempat menulis.
Baca Juga: Dijanjikan pembangunan infrastruktur, warga Dingkikan akhirnya terima TPST
"Dian, hati-hati, sekarang malam Jumat" ucap salah satu dari teman kontrakannya "Bedanya malam Jumat dengan malam yang lain kan cuma nama" jawab Dian sembari tertawa kecil
Lalu Dian berangkat, kadang Dian memperoleh inspirasi menulis dari rel kereta itu sendiri, mengangkat cerita tentang kepergian, pertemuan, bahkan pada malam Jumat itu, ia ingin menulis cerita tentang kematian.
Ketika Dian menulis cerita tersebut, dan baru sampai satu paragraf, tiba-tiba ia melihat kunang-kunang terbang di rel kereta itu.
Akan tetapi, jarak antara kunang-kunang dengannya agak jauh. Dian kembali menulis ceritanya yang baru sampai satu paragraf, disela-sela berpikir, ia tak sengaja menatap kunang-kunang yang menyalakan lampu kuning berubah rupa menjadi merah.
Baca Juga: Pemdes Pranan Sukoharjo realisasikan pembangunan pasar desa, seperti ini desainnya
Dian merasa tidak nyaman, lalu dengan keberaniannya, didekatinya kunang-kunang itu, tapi semakin didekati, nyala kunang-kunang itu makin mengecil, bahkan menghilang ketika Dian makin dekat dengan kunang-kunang itu.