HARIAN MERAPI - Cerita misteri ketika aku dibuat penasaran karena ada kenduri di rumah kosong pada malam Jumat Kliwon.
Tetangga rumah sebelah Barat saya sudah lama pindah ke Turi Sleman. Rumahnya dibiarkan kosong sehingga menjadi singup sekali.
Ada pohon sawo yang berbuah sangat lebat dan berjatuhan di tanah. Para tetangga sekitar sering memungut buah sawo itu untuk dimakan. Rasanya memang manis dan berbeda dari buah sawo lain.
Baca Juga: Buron tiga bulan, pencuri motor tertangkap di Jaksel. Barang bukti di Malang
Suatu malam, tepatnya pas malam Jumat Kliwon, saya masih menggambar dengan jendela saya biarkan terbuka agar udara segar masuk.
Tiba-tiba, saya mendengar suara banyak orang masuk ke dalam rumah sebelah. Saya mencoba mengintainya dari jendela.
Tampak bapak-bapak dan ibu-ibu berjalan sambil membawa makanan ingkung, pisang, kembang setaman dan kemenyan.
"Oh, rupanya rumah sebelah punya gawe," batinku sambil kembali ke meja gambar.
Baca Juga: DPRD Sleman Sahkan Tiga Raperda Menjadi Perda, di Antaranya Pemberantasan Narkoba
"Ah, kenapa buku kudukku merinding?" tanyaku dalam hati, saat mencium bau kemenyan.
Merasa penasaran, aku ambil senter dan menuju ke pintu belakang. Dengan mengendap-endap, aku menujuk ke rumah sebelah.
Sampai di bawah pohon sawo, aku bisa melihat kondisi di dalam rumah. Orang-orang sedang makan dan bercakap-cakap.
Tiba-tiba dari atas pohon berjatuhan buah sawo seperti sengaja dilempar ke arahku. Namun saat melihat ke tas, ternyata tidak ada apa-apa.
Baca Juga: Wamenkominfo Nezar Patria ajak semua pihak kolaborasi kembangkan sistem AI nasional, ini manfaatnya
Kemudian aku memutuskan lebih dekat ke rumah agar bisa melihat kondisi di dalam lebih jelas lagi. Haaah, wajah orang-orang itu tampak pucat seperti orang meninggal.
Apakah ini pertemuan orang-orang yang sudah meninggal dunia ya?" batinku dengan dada berdegub.