HARIAN MERAPI - Kisah cerita horor mereka yang di ruang laboratorium 2, Saat diperiksa satpam semua tampak normal.
Mana mungkin ada alat peraga organ tubuh manusia yang hidup dan menghisap darah manusia. Tetapi, ia tekejut saat hendak membersihkan darah di atas meja.
Percikan darah yang awalnya ada di atas papan meja telah lenyap tak tersisa seperti diusap oleh sesuatu. Seketika ia kembali menatap wajah alat peraga tersebut dan belum genap enam detik listrik mendadak padam.
Baca Juga: Cerita horor mereka yang di ruang laboratorium 1, Bibir alat peraga tertempel darah di atas meja
“Weh, mati listrik?” terkejut ia dengan keadaan gelap sambil mengambil gawai guna menyalakan lampu senter.
Di saat menerangi beberapa sudut ruangan. Lutfi kembali melihat alat peraga organ manusia karena ingin membersihkan darah yang menempel di mulut benda itu.
Kerut kepala Lutfi kembali kebingungan karena sudah tidak ada lagi bekas darah yang menempel.
Bulu kuduknya mulai menegang saat melirik ke arah mata alat peraga tersebut dan sangat mengejutkan ketika bola mata alat peraga tersebut juga turut melihatnya.
Baca Juga: Polda DIY Gelar Pasukan Operasi Lilin Progo 2023 dalam Rangka Pengamanan Nataru
“Hah!? Setan! Setan!”
Berteriaklah Lutfi hingga terpental jatuh ke belakang beserta gawainya ikut terserak di lantai. Ia langsung berlari keluar dari ruangan dengan keadaan gelap tidak peduli meski badan tertabrak meja dan kursi.
Seorang satpam yang sedang mengecek saklar mengetahui ada orang yang berlari. Segera didekati dan ditenangkan Lutfi yang ketakutan.
“Ada setan Pak! Ada setan!”
Baca Juga: Empat aspek pokok pendidikan keluarga Luqman al-hakim, salah satunya adalah pendidikan aqidah
“Sabar Mas! Tenang Mas, tenang. Ini masih sore…” bujuk satpam tersebut untuk meredakan ketakutan Lutfi, “mending pulang dulu saja Mas,” kembali dirinya menawarkan solusi.
