Napas Lutfi yang tersengal-sengal perlahan dipaksanya untuk tenang. Ia merasa malu karena sebagai karyawan baru sudah bertingkah aneh di hadapan satpam.
“Eh… Tidak Pak. Pekerjaan masih banyak. Sepertinya tadi aku hanya berhalusinasi,” papar Lutfi.
Satpam menemani Lutfi memasuki laboratorium biologi. Di dalam sana tampak Lutfi langsung mengambil gawai yang terjatuh serta mengecek alat peraga yang menakutinya tersebut.
Baca Juga: Ini sederet masalah bila ibu tak beri ASI secara langsung ke bayi
Saat dicek semua tampak normal dan tidak ada yang janggal. Lampu akhirnya menyala kembali dan sayup-sayup azan magrib telah menggelincir di telinga mereka.
“Sudah magrib Pak, Bapak dapat kembali mengecek gedung lain nanti keburu kemalaman. Maaf tadi saya terkejut.” terang Lutfi kepada satpam.
“Beneran nih Mas? Tidak apa-apa saya temani saja.”
“Iya Pak, kasihan nanti pekerjaan Bapak terhalang.”
Satpam mengangguk dan meninggalkan Lutfi sendirian di ruang laboratorium biologi. (Seperti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi)*