Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur kesepakatan pun sudah terlanjur terjadi. Kayu jati itu sudah di jual kembali ke perusahaan besar untuk diolah.
Sampai pada akhirnya Somed tidak kuat lagi dengan teror yang menimpanya. Kemudian diceritakanlah prihal mimpinya kepada Ratmo. Somed tidak mengira kalau ceritanya hanya ditanggapi dingin oleh rekannya.
“Santai saja Med, itu hanya bunga tidur”, jawab Ratmo dengan santainya. (Seperti dikisahkan Hasrul Rahman UAD di Koran Merapi) *