HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri teror warisan 2, Setelah membeli pohon jati Somed selalu dihantui mendiang Pak Usman.
Namun, di sisi lain Ratmo sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak menjual pohon jati tersebut. Kayu jati itu rencananya diperuntukkan untuk masa depan anaknya.
Kegelisahan pun menyelimuti pikirannya. Ditambah lagi sebelum meninggal ayahnya berwasiat untuk menjaga kebun jati itu dengan baik. Untuk menutupi kebimbangannya, Ratmo bertanya balik kepada rekannya.
Baca Juga: Cerita misteri teror warisan 1, usaha Pak Usman mengalami penurunan akibat adanya pandemi
“Emang berani berapa Med? tanya Ratmo penasaran.
“Mintamu berapa Kang? tak bayari kontan kalau cocok.”
Seketika Ratmo tergiur dengan jawaban rekannya. Ratmo mulai lupa daratan, hatinya makin menggebu untuk segera menyampaikan nominal rupiah yang diinginkan. Wasiat dari ayahnya terlupakan begitu saja.
“Enam puluh juta gimana”? tanya Ratmo sambil tersenyum. Tanpa disangka Somed mengiyakan permintaan Ratmo. Beberapa saat kemudian, Somed pamit pulang untuk mengambil uang tersebut.
Di perjalanan ia dikagetkan dengan sosok mendiang Pak Usman sedang berdiri dekat kebun jati milik Ratmo. Wajahnya menyimpan kesedihan.
“Kok tiba-tiba bulu kudukku merinding ya, tadi itu siapa ya”, gumam Somed.
Pikirannya menjadi kacau. Ia tidak berani berhenti apalagi menegur orang itu karena waktu sudah mendekati magrib.
Setelah persoalan jual-beli selesai hal tak lazim pun terjadi. Sudah dua malam berturut-turut Somed selalu bermimpi bertemu dengan mendiang Pak Usman, ayah Ratmo.
Kejadian itu membuat Somed tidak nyaman. Dalam mimpi tersebut mendiang Pak Usman selalu menatap sinis padanya. Tatapannya penuh dengan amarah dan kebencian, membuat yang memimpikan pasti langsung terbangun.