HARIAN MERAPI - Museum yang identik dengan benda-benda kuno tak jarang yang menyisakan banyak cerita misteri.
Bahkan konon ada beberapa museum yang angker lantaran menyimpan benda kuno tersebut.
Termasuk cerita misteri tentang adanya suara perempan bersenandung di museum yang memang dikenal angker ini.
Baca Juga: Tersungkur Dikira Korban Klitih, Ternyata Korban Kecelakaan di Jalan Kaliurang Sleman
Museum adalah tempat menyimpan benda-benda kuno yang harus dilestarikan. Pusaka-pusaka itu bermacam ragam bentuknya. Dari topeng, perhiasan, mahkota, patung dan lain sebagainya.
Ada pula kereta, senjata, pakaian perang, tombak dan pedang. Hampir setiap negara bahkan kota memiliki museum untuk melestarikan kebudayaannya.
Selain benda-benda ada pula bangunan yang harus dilindungi layaknya benda-benda di museum. Yakni sebagai bangunan cagar budaya. Pada umumnya museum dan rumah-rumah kuno, hampir selalu dikatakan penuh keangkeran.
Pun Maryhill Museum of Art. Museum yang diresmikan pada 13 Mei 1940 itu merupakan gedung yang dibangun oleh konglomerat Samuel Hill dengan bantuan arsitek Marshall dan Hornblower.
Keangkerannya antara lain sering terdengar suara-suara aneh dan senandung gaib. Banyak penjaga dan mereka yang sering berada di museum itu sampai larut malam, mendengar suara-suara itu.
Bangunan bertingkat empat ini sebelum dialihfungsikan sebagai museum, sesungguhnya telah berdiri sejak tahun 1914. Semula bangunan ini adalah vila bergaya Italia yang menghadap Columbia River Gorge.
Baca Juga: Ribuan Manuskrip Sastra Indonesia Dipamerkan di Taman Ismail Marzuki
Letaknya di Biggs Junction, Goldendale, negara bagian Washington. Seorang kurator museum yang pernah kerja lembur, mengaku mendengar suara senandung seorang perempuan.
Setengah bergidik, kurator itu menutupi telinganya dengan tangan untuk dapat meyakinkan pendengarannya. Suara itu begitu jelas, seperti suara penyanyi opera.
Kurator itupun berhenti bekerja dan mengarahkan pandangan ke seluruh ruangan. Di situ ia tidak melihat ada orang lain selain dirinya sendiri. Lantaran takut, ia memutuskan untuk berkemas-kemas dan pulang.
Esoknya ia bercerita kepada rekan-rekannya dan diberi tahu bahwa munculnya senandung di tengah malam itu hal biasa di Maryhill Museum of Art. Satpam museum juga mengaku pernah mendengarnya.