Kenali gejala dan tanda penyakit stroke lewat slogan SeGeRa Ke RS

photo author
- Jumat, 11 November 2022 | 08:50 WIB
Ilustrasi Stroke  (ANTARA)
Ilustrasi Stroke (ANTARA)

- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gemetar, sempoyongan, pingsan, atau hilang kesadaran.

Baca Juga: 5 Menu Sarapan Rendah Kalori Cocok untuk Kamu yang Sedang Diet

“Kalau kita seandainya melihat keluarga, teman, tetangga, atau siapa pun mengalami gejala atau tanda yang mengarah ke stroke, maka harus segera ditangani karena jika stroke semakin cepat ditangani maka semakin tinggi tingkat keberhasilan sembuhnya. Oleh karena itu, segera lah ke rumah sakit,” paparnya.

Gejala stroke muncul secara tiba-tiba, namun faktor risikonya bisa saja sudah lama terjadi. Faktor risiko stroke ada yang tidak akan berubah walaupun telah menjalani pola hidup sehat, seperti usia, jenis kelamin, ras atau etnis, dan faktor genetik.

Selain usia di atas 55 tahun, pria juga lebih berisiko terkena stroke dibandingkan perempuan yang belum menopause, setelah menopause keduanya mempunyai risiko sebanding. Ras atau etnis berkulit hitam cenderung lebih berisiko mengalami stroke, serta faktor genetik yaitu adanya riwayat stroke dalam keluarga misalnya ayah, ibu, atau saudara kandung.

Baca Juga: Musim hujan, waspadai penyakit tifus, ini yang harus dilakukan

Pasien stroke mengalami kesulitan menelan makanan, hingga mengalami penurunan status gizi. Padahal, nutrisi ini sangat penting untung mengoptimalkan fungsi obat maupun vitamin yang dikonsumsi pasien stroke.

Salah satu produk nutrisi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien stroke adalah Peptibren. Peptibren tinggi akan protein yang bisa membantu regenerasi sel-sel otak yang rusak akibat stroke.

“Peptibren nutrisi satu-satunya di Indonesia yang dilengkapi dengan zat spesifik untuk kesehatan otak dan saraf. Komposisinya, vitamin B kompleks yang tinggi, yang bersifat sebagai neurotransmitter dan dilengkapi dengan CPU (Choline, Phosphatidilserine, Uridine monofosfat) sebagai neuroprotector yang melindungi sel-sel saraf, dan neurorepair alias memperbaiki sel-sel saraf,” tutur Product Management Medikal Nutrience Kalbe, Airin Levina, S. Gz.

Baca Juga: Anak berusia 1-5 tahun mendominasi kasus gagal ginjal akut, apa sebabnya?

Airin memaparkan bahwa bentuk Peptibren seperti susu, tetapi bukan susu karena rendah laktosa. Nutrisi ini dapat dijadikan sebagai pengganti makanan, dengan adanya karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Meskipun kandungannya seperti makanan, idealnya berkonsultasi dahulu ke dokter gizi atau ahli gizi sebelum mengonsumsi Peptibren, supaya mengetahui takaran sesuai kebutuhan masing-masing pasien stroke.

Di sisi lain, pasien stroke diimbau untuk menjaga pola makan, seperti menghindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh atau kolesterol. Kemudian, mengonsumsi banyak sayuran dan makanan tinggi protein. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X