harianmerapi.com - Tanaman krokot ada beberapa jenis, sementara beberapa warga ada yang menamakan rumput gelang. Tanaman dari suku Portuluca ini memiliki tampilan bunga yang khas, sehingga sering dijadikan tanaman hias.
Namun tak kalah penting, diyakini memiliki khasiat kesehatan, seperti untuk jantung, cacongan dan sebagainya.
Selain ada yang tumbuh liar, krokot ada pula yang dibudidayakan. Antara lain ditanam di pekarangan rumah, kompleks perkantoran, taman-taman pinggir jalan sampai kebun herbal.
Sedang khasiat kesehatannya sudah dibahas di beberapa literatur, bahkan ada yang model gethok tular. Sangat bagus sebagai usaha mencegah maupun mengatasi gangguan kesehatan.
Baca Juga: Waspadai Gelombang Tinggi Pantai Suwuk Kebumen, Warga Harus Hati-hati
“Terapi menggunakan bahan-bahan herbal seperti tanaman krokot bisa dibaca di beberapa sumber. Dengan izin Yang Maha Kuasa, akan cocok membantu terapi secara alami dan tak perlu membeli obat-obat berbahan kimia,” jelas Mulyono yang tinggal di kawasan Sleman.
Sebagai contoh ketika digunakan untuk terapi sakit jantung, yaitu bisa menggunakan empat batang krokot, empat daun dan satu sendok madu murni. Masih ditambah setengah gelas air sudah dimasak sampai mendidih. Bagian batang serta daun krokot dicuci bersih menggunakan air mengalir, lalu ditumbuk sampai halus.
Selanjutnya ditambah air yang sudah masak dan madu murni. Setelah itu bisa diperas dan disaring. Dalam sehari cukup minum dua kali ramuan alami tersebut.
Baca Juga: Dikejar Mbak Kunthi Gara-gara Kencing di Sembarang Tempat
Ada pula yang memanfaatkan krokot untuk membantu mengatasi cacingan pada anak-anak sampai dewasa. Kemampuan ramuan berbahan krokot mengeluarkan cacing dari dalam tubuh sudah ada yang membuktikan.
Adapun kandungan mineralnya mampu menjaga serta meningkatkan kepadatan tulang, sehingga tulang dapat terhindar dari pengeroposan atau osteoporosis. Ada lagi yang memanfaatkan krokot sebagai musuh sakit kuning atau hepatitis dan ada yang merasa cocok.
Tak ketinggalan, krokot dapat digunakan sebagai alternatif alami untuk terapi kaum hawa, misalnya soal gangguan haid serta keputihan. Lalu adanya kandungan zat besi akan dapat mendukung produktivitas sel darah merah alias bisa membantu mencegah anemia.
Baca Juga: Tim Pandawa Polres Sukoharjo Bubarkan Aksi Balap Liar di Kartasura, 33 Remaja Diamankan
“Yang jelas ketika memanfaatkan bahan-bahan alami untuk mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan, perlu kedisiplinan atau teratur dalam menggunakannya. Ketika bahan-bahan diperoleh dari alam, tak perlu keluar biaya,” jelasnya.
Tak kalah penting, soal pola hidup sehat termasuk di antaranya pola makan juga berpengaruh. Kebiasaan terkena sinar matahari pagi sampai menjelang siang, diyakini juga bagus untuk kesehatan. Sedangkan asupan bergizi, misalnya dari daging ternak maupun daun beberapa tumbuhan berkhasiat juga penting bisa rutin dikonsumsi.
