Ini Beberapa Opsi Terapi Kanker Paru Menurut Spesialis

photo author
- Jumat, 26 November 2021 | 20:50 WIB
Ilustrasi kanker paru  (ANTARA/Shutterstock/WindNight)
Ilustrasi kanker paru (ANTARA/Shutterstock/WindNight)

Pada stadium IV, kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain dan menjadi sulit untuk disembuhkan. Terapi paliatif diberikan dengan fokus pada pengurangan rasa nyeri seperti dengan terapi fotodinamik (PDT) atau terapi laser.

Baca Juga: Putusan MK Soal UU Cipta Kerja Dapat Timbulkan Ketidakpastian Hukum

Akan tetapi jika kondisi pasien cukup kuat, pengobatan atau perawatan dengan pembedahan, kemoterapi, terapi target, imunoterapi, maupun radiasi dapat dilakukan.

Menimbang panjangnya proses penyembuhan kanker paru NSCLC, Dr. Ralph menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan seperti berhenti merokok dan deteksi dini kanker paru.

"Kanker dapat disembuhkan jika ditemukan dan segera dirawat oleh dokter pada stadium awal. Selain itu, dibarengi dengan penerapan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, tidak mengonsumsi alkohol, berolahraga secara teratur, cukup istirahat dan jauhi stres," kata Dr. Ralph.

Baca Juga: BMKG : 98 Persen Potensi Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Indonesia

Dr. Ralph juga mengingatkan masyarakat untuk tidak takut melakukan deteksi dini terhadap kanker paru. Sebab, pengobatan dini dapat membawa hasil yang lebih baik dibandingkan dengan terlambat menyadari kanker.

"Jangan takut, karena kita masih termemori bahwa kanker itu tidak bisa diobati atau sulit pengobatannya dan mending pilih alternatif. Kenyataan sekarang sudah berbeda, kita sudah punya berbagai macam protokol, peralatan juga lumayan," kata Dr. Ralph.

Dr. Ralph menyarankan agar pasien yang memiliki kebiasaan merokok selama 20 tahun dan pernah merokok untuk melakukan pemeriksaan. Deteksi terhadap kanker paru juga diharapkan dapat diulang setiap tahunnya.

Baca Juga: Kasus Anak Jual Perabot Ibu Demi Pacar di Bantul, Paliyem Kaget Sikap Anaknya Berubah

"Jadi jangan takut untuk melakukan pemeriksaan karena deteksi dini jauh lebih baik daripada terlambat," ujarnya.

Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, kanker paru menjadi penyebab sekitar 11 persen atau 2.206.771 kasus baru kanker. Kanker ini juga menjadi penyebab kematian kanker nomor satu di dunia, sedangkan di Indonesia merupakan penyebab 8,8 persen atau 34.783 kasus baru kanker.

Dari kejadian kanker paru tersebut, lebih dari 80 persen merupakan tipe kanker paru Sel Bukan Kecil (non small cell lung cancer atau NSCLC) dan sekitar 40 persen dari NSCLC terjadi mutasi reseptor pertumbuhan epidermal (EGFR).

Baca Juga: Kasus Anak Jual Perabot Ibu di Bantul, Paliyem: Biar Untuk Pelajaran Anakku

Setelah ditemukan kanker paru, rata-rata kesintasan 5-tahunan atau prosentase pasien hidup sekurangnya lima tahun adalah sebesar 21 persen. Rata-rata kesintasan 5-tahunan untuk laki-laki sebesar 17 persen, sedangkan untuk wanita sebesar 24 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X