Dokter Anjurkan Deteksi Dini Kanker Paru Guna Cegah Stadium Lanjut

photo author
- Selasa, 23 November 2021 | 17:15 WIB
Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi dan Anggota Pokja Onkologi Toraks PDPI, Dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K), saat webinar pada Selasa (23/11/2021). ( ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi dan Anggota Pokja Onkologi Toraks PDPI, Dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K), saat webinar pada Selasa (23/11/2021). ( ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

 


JAKARTA, harianmerapi.com - Bertepatan dengan Lung Cancer Awareness Month, orang-orang yang berisiko tinggi terkena kanker paru dianjurkan untuk melakukan skrining atau deteksi dini.


Hal ini diperlukan guna mencegah kejadian kanker stadium lanjut.


Anjuran ini disampaikan Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi dan Anggota Pokja Onkologi Toraks PDPI, Dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K), dalam webinar “Urgensi Pasien Kanker Paru Terhadap Akses Pengobatan Inovatif” pada Selasa (23/11/2021).

Baca Juga: Pabrik Kacang Dua Kelinci Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Miliar Rupiah


“Bulan ini bertepatan dengan Lung Cancer Awareness Month. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk peduli kanker paru, artinya ada tindakan skrining dan tindakan deteksi dini kanker paru,” kata Sita.

Sita mengatakan orang berisiko tinggi terkena kanker paru di antaranya laki-laki di atas 45 tahun, perokok maupun yang sudah berhenti merokok kurang dari 10 tahun, perokok pasif, memiliki riwayat genetik, serta riwayat fibrosis paru.

Selain itu, para pekerja di pertambangan, pabrik semen, pabrik kaca, atau jenis pekerjaan lain yang berpotensi menghirup paparan silika juga perlu memeriksakan kondisi paru-parunya.

 

​​Baca Juga: Gunakan PCR, Dinkes Sleman Laksanakan Tes Covid-19 bagi Siswa SMA dan SMK

“Kalau belum ada gejala maka skrining atau periksakan diri. Kalau ada gejala seperti batuk, batuk darah, nyeri dada, sesak nafas, yang belum membaik dalam dua minggu, segera rujuk untuk CT scan torax untuk deteksi dini kanker paru,” ujarnya.

Sita juga mengimbau agar pasien tetap waspada apabila hasil pemeriksaan menunjukkan negatif tuberculosis, sebab kemungkinan kanker paru masih tetap ada.

“Deteksi dini kanker paru juga harus bersamaan dengan deteksi tuberculosis supaya dapat ditemukan lebih awal dan wajib dirujuk untuk dilakukan CT scan,” ujarnya.

Baca Juga: 6 Tips Agar Anak Terbiasa Pakai Masker Saat Keluar Rumah

Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. Erlang Samoedro, Sp.P(K), FISR, mengatakan hingga saat ini tingkat skrining untuk deteksi dini di Indonesia belum merata dan menyeluruh karena masih terpusat di kota-kota besar dan belum menyentuh ke daerah terpencil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X