"Peserta juga harus memenuhi kriteria 3C yaitu contribution terhadap EKD, capability atau kemampuan permodalan dan likuiditas, serta collaboration atau dukungan terhadap kebijakan BI ke depan," jelasnya.
Baca Juga: Tiga Kecamatan Dilanda Angin Kencang, Sejumlah Pohon Tumbang
Lebih lanjut Perry menjelaskan BI-Fast hadir untuk menjawab kekurangan layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat karena dibatasi oleh waktu layanan (sesuai window time), dana efektif yang belum real-time dan keterbatasan kanal pembayaran yang pada akhirnya mengurangi kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai.
Pada tahap awal, layanan BI-Fast dapat diakses melalui kanal mobile/internet maupun counter.
Namun, ke depan BI-Fast akan dikembangkan juga untuk transaksi melalui kanal lainnya seperti QRIS, ATM, dan EDC. Fitur BI-Fast antara lain operasional setiap saat (24/7), dana diterima secara realtime oleh nasabah dan bank, melayani transfer kredit (push) dan debit (pull), dapat menggunakan proxy address seperti nomor handphone dan email sebagai pengganti nomor rekening, notifikasi kepada nasabah secara otomatis, fraud detection system dan sistem Anti Money Laundering/Combating the Financing of Terrorism (AML/CFT).
Baca Juga: Penjual Binatang Dilindungi Ditangkap, Simpan Kukan Jawa Hingga Buaya Muara di Rumah
Adapun rincian 22 nama calon peserta yang akan menerapkan BI-Fast pada minggu kedua Desember 2021 adalah:
1. Bank Tabungan Negara
2. Bank DBS Indonesia
3. Bank Permata
4. Bank Mandiri
5. Bank Danamon Indonesia
6. Bank CIMB Niaga
7. Bank Central Asia
8. Bank HSBC Indonesia
9. Bank UOB Indonesia
Baca Juga: Update Covid-19 DIY, 26 Kasus Positif, 39 Orang Sembuh, 2 Kasus Meninggal
10. Bank Mega
11. Bank Negara Indonesia
12. Bank Syariah Indonesia
13. Bank Rakyat Indonesia
14. Bank OCBC NISP
15. Bank Tabungan Negara UUS
16. Bank Permata UUS
17. Bank CIMB Niaga UUS
18. Bank Danamon Indonesia UUS
19. Bank BCA Syariah
20. Bank Sinarmas
21. Bank Citibank NA
22. Bank Woori Saudara Indonesia*
Artikel Terkait
BI dan PP Muhammadiyah Tanda Tangani MoU Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah, Ini Isinya
Perusahaan Properti China Evergrande Alami Gagal Bayar. Gubernur BI : Tidak Pengaruhi SBN dan Nilai Tukar
BI : Pangsa Pasar Makanan Halal Indonesia, Merupakan yang Terbesar di Dunia
BI Menambah Likuiditas di Perbankan Sebesar Rp129,92 Triliun, Sejak Awal Tahun Hingga 15 Oktober 2021
Perusahaan Start-up di Jogja Berkembang Pesat, BI Sebut Omzetnya Bisa Capai Rp 5 Miliar Pertahun