Tebar Kebaikan di Era Pandemi Covid-19

photo author
- Rabu, 18 Agustus 2021 | 07:21 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Istimewa)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Istimewa)

Baca Juga: Stasiun Palbapang Masih Bertahan Meski Kereta Tak Lagi Datang

Pertama, menebar “kebaikan” tidak memerlukan modal terlalu besar seperti halnya menanam modal pada suatu usaha bisnis atau menanam padi atau jenis tanaman lainnya. Bisnis yang akan dilakukan membutuhkan modal yang sangat besar. Demikian juga menanam padi misalnya, kita perlu memiliki modal atau sarana produksi, seperti; sawah, benih, pupuk, obat-obatan dan tenaga. Artinya menanam padi memerlukan biaya produksi besar.

Sedangkan menanam “kebaikan” modal utamanya adalah kemauan, kemampuan dan keikhlasan. Kemauan adalah modal utama yang menggerakkan untuk menanam. Kemampuan merupakan proses yang harus dilakukan untuk menanam. Dan keihlasan adalah motif yang mendasari kemauan kita dalam menanam.

Menanam “kebaikan” yang didasari dengan motif selain mencari ridha Allah, maka dapat menimbulkan penyakit dan merupakan suatu pekerjaan yang sa-sia. Artinya, hasil panen dari apa yang kita taman, cepat atau lambat akan habis sia-sia, bahkan bisa justru
menimbulkan kesengsaraan, penderitaan dan kehinaan. Karena itu, penyakit dari tanaman “kebaikan” adalah sifat ria.

Kedua, hasil panen dari menanam “kebaikan” tidak tergantung pada berapa banyaknya atau besarnya sarana produksi secara kuantitatif, seperti halnya menanam saham pada suatu perusahaan atau seorang petani yang akan menanam padi. Hasil menanam saham atau panen yang diperoleh dari menanam padi sesuai dengan hukum produksi.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Bupati Bantul Pastikan Ada Kelonggaran

Misalnya, menanam saham di suatu perusahan akan dapat keuntungan sekian persen, atau menanam padi di sawah seluas satu hektar akan panen rata-rata 4-6 ton gabah sekali panen. Sedangkan panen menanam “kebaikan” itu tergantung dari keikhlasan dalam hati kita. Karena keikhlasan itulah yang menentukan nilai kebaikan yang akan kita dapat. "Innamal a'malu bin niyaat", demikian sabda Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Ketiga, menanam kebaikan akan menumbuhkan harapan hidup yang lebih optimis. Optimis dalam hidup itu penting. Karena sikap optimis inilah yang menjadi energi positif sekaligus sebagai penggerak bagi kita untuk kian giat dan tekun dalam bekerja.

Keyakinan diri akan masa depan yang lebih baik merupakan spirit dan motivasi spiritual yang kuat bagi munculnya pribadi yang senang kepada kebaikan. Hidup dalam ujian dan cobaan juga kesempatan yang sebaik-baiknya untuk memperbanyak menanam kebaikan.

Pandemi Covid-19 yang sedang kita hadapi, akan menjadikan hidup kita semakin optimis bahwa bersama kesulitan selalu ditemukan adanya kemudahan. Dan memiliki pribadi yang tertanam mentalitas berkelimpahan yang senang menebar kebaikan kepada sesama merupakan solusi terbaik dalam menghadapi semua ujian dan tantangan yang datang dari-Nya. Insya Allah! *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X