HARIAN MERAPI - Sebagai manusia pilihan (al-mushthafa), pada diri Rasulullah Muhammad saw terdapat sifat-sifat utama yang akan menjadi contoh yang terbaik bagi kehidupan orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah sawt :
”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. A-Ahzab, 33:21).
Sifat wajib rasul artinya sifat-sifat yang dicerminkan oleh para rasul dalam kesehariannya, temasuk dalam posisinya sebagai seorang pemimpin.
Pada diri Rasulullah terdapat beberapa sifat utama, yang mana sifat-sifat utama itu disederhanakan dalam empat bentuk; yaitu :
Pertama, Jujur (shidiq), satu kepemimpinan rasuli yang jujur dan benar serta terhindar dari
kedustaan dan kebohongan.
Segala apa yang diucapkan patut didengar dibenarkan, dan satunya antara perkataan dan perbuatan.
Indikator kepemimpinan yang bersifat shidiq adalah memiliki integritas kepribadian, niat yang tulus karena Allah SWT, bisa berfikir alternatif, berbicara dengan benar, memiliki sikap yang terpuji, dan memiliki perilaku teladan.
Sifat wajib pertama bagi seorang Rasul adalah As-Shidiq (selalu benar dan jujur).
Sifat ini begitu melekat pada diri Nabi Muhammad SAW.
Maksud dari sifat yang pertama ini adalah semua ajaran yang disampaikan oleh para utusan adalah benar dan tidak mungkin ada dusta atau kebohongan di balik ajaran-ajaran yang mereka bawa.
Kedua, Terpercaya (amanah), satu kepemimpinan rasuli yang terpercaya dalam mengemban
amanat atau kepercayaan yang datangnya dari Allah swt maupun orang lain.
Ia tidak khianat atau mengingkari janji-janjinya, sebab jika berperilaku yang seperti itu termasuk pemimpin yang munafik dan tidak memiliki pendirian yang kuat.
Kepemimpinan yang amanah adalah kepemimpinan yang bertanggung jawab dengan
indikator : terpercaya, cepat tanggap, akurat, dan disiplin.