Pengalaman beragama sangat penting bagi seorang muslim untuk meraih keimanan dan ketakwaan yang kuat

photo author
- Kamis, 9 Februari 2023 | 09:30 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Pengalaman beragama sangat penting bagi seorang muslim dalam upaya untuk meraih keimanan dan ketakwaan yang kuat

Firman Allah SWT: “Janganlah kamu mengikuti suatu pendirian tanpa pengetahuan yang meyakinkan, sebab pendengaran, penglihatan dan hati itu masing-masing akan dimintai pertanggungan jawab”. (QS. Al-Isra’, 17:36).

Orang akan tangguh menghadapi tantangan dalam beragama apabila ia dalam memilih agama dan beragama atas kesadaran, bukan sekadar berasal dari keturunan dan pengaruh lingkungan belaka.

Baca Juga: Ari Lasso Unggah Momen Konser di JIS, Netizen: Dewa 19 Bukan Band, Tapi Sebuah Keluarga

Untuk itu seseorang dituntut untuk memiliki : (1) pengetahuan yang memadahi tentang agama itu dan,

(2) pengalaman mengamalkan agama yang dianut secara proporsional.

Dengan demikian upaya mengkaji dalil atau teks ajaran agama (Al-Qur’an dan Al-Hadits) serta belajar dari pengalaman mengamalkan Islam yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan menjadi sangat diperlukan untuk mempertebal hidup keberagamaannya.

Pengalaman beragama adalah perasaan yang muncul dalam diri seseorang setelah menjalankan ajaran agama.

Pengalaman beragama disebut juga pengalaman spiritual, pengalaman suci, atau pengalaman mistik seseorang.

Pengalaman beragama mempunyai peranan penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan mengarahkan kehidupan sosial seseorang dalam kehidupan sosialnya.

Baca Juga: Pilot Susi Air Phlip Max Marthin yang Hilang Kontak di Papua Masih Dicari Aparat Gabungan

Pengalaman beragama juga menolong seseorang menjaga norma-norma sosial dan kontrol sosial di masyarakatnya.

Ia mensosialisasikan individu dan melakukan kontrol baik terhadap individu maupun kelompok dengan berbagai cara menuju kepada derajat ketakwaan.

Pengalaman beragama seseorang juga akan mencakup pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor dalam praktik hidup beragama.

Beberapa hal perlu dipahami kaitannya dengan pengalaman beragama seseorang:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X