Pembunuhan Tersadis Saat Pandemi

photo author
- Senin, 2 Agustus 2021 | 20:54 WIB
Ilustrasi (admin)
Ilustrasi (admin)

MUNGKIN inilah kasus pembunuhan tersadis yang terjadi di Dusun Kedulan Tirtomartani Kalasan Sleman saat pandemi Covid-19. Seorang pelajar SMP, Satria Yuda Permana ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya.

Ditemukan banyak luka di bagian tubuhnya. Saking banyaknya luka, Ketua RT setempat Sri Yono nyaris tak mengenai wajah warganya itu. Siapa orang yang tega berbuat sekeji itu terhadap anak yang masih menginjak remaja ?

Kasus ini tentu menggegerkan warga Kalasan, karena sangat jarang terjadi kasus pembunuhan sesadis itu, apalagi menimpa anak di bawah umur. Ya, dalam sistem hukum pidana anak usia 15 tahun digolongkan sebagai orang yang belum dewasa atau anak di bawah umur.

Baca Juga: Pemkot Yogya Terget Akhir Agustus Semua Warga Sudah Divaksin

Anehnya, berdasar penyelidikan sementara polisi, tak ada tetangga yang mendengar kegaduhan di rumah tersebut.

Tentu ini sangat aneh, apakah pelaku profesional ? Lantas apa urusannya dengan anak usia 15 tahun ? Nampaknya juga tak ada motif ekonomi di balik peristiwa pembunuhan tersebut. Terbukti tidak ada barang yang hilang.

Tragisnya lagi, kira-kira 1 jam sebelum Satria ditemukan tewas, korban ini menghubungi ibunya untuk segera pulang, entah untuk keperluan apa.

Baca Juga: UGM Terima 9.210 Mahasiswa Baru, Rektor Panut: Kalian Adalah Gadjah Mada Muda Unggul, Terbaik dan Terpilih

Peristiwa itu terjadi Rabu malam pekan lalu, diperkirakan sebelum pukul 20.00. Artinya, saat itu belum begitu malam dan masih banyak warga yang terjaga, belum tidur. Mengapa juga tak ada warga yang mendengar kegaduhan di rumah korban ?

Polisi harus mencari keterangan lebih lanjut, terutama terkait dengan orang yang berada di rumah korban terakhir kali sebelum kejadian.

Kasus ini menjadi tantangan bagi polisi untuk segera mengungkapnya, apalagi korbannya masih anak di bawah umur yang notabene relatif masih belum terlalu banyak masalah.

Baca Juga: Mie Ayam Pakdhe Wan Bagikan 170 Porsi Gratis untuk Masyarakat

Paling tidak, polisi bisa meminta keterangan teman-teman korban, baik teman sekolah maupun teman bermain. Kita optimis kasus tersebut bakal terungkap.

Diyakini pelaku telah merencanakan pembunuhan itu dengan rapi, sampai-sampai tetangga terdekat saja tak ada yang mengetahui atau setidak-tidaknya mendengar kegaduhan di rumah korban.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X