Keteladanan orangtua sebagai pribadi yang jujur merupakan salah satu kunci untuk mendewasakan kepribadian anak.
Betapa tidak, anak yang sudah terbiasa hidyp dalam keluarga yang penuh dengan kejujuran untuk berbohong kepada orang lain akan dipandangnya sebagai sesuatu yang tabu dan tidak mungkin untuk dilakukannya.
Keempat, tenang di dalam menghadapi suatu persoalan.
Banyak orang yang kurang tepat di dalam memaknai istilah tenang dan sabar.
Misalnya orangtua yang tenang saja dalam menghadapi kegagalan dikatakan sebagai orang yang tenang dan sabar.
Hal ini sebenarnya kurang tepat, orangtua yang tenang dan sabar adalah mereka yang secara aktif memikirkan segala sesuatu yang terjadi dengan harapan dapat menemukan silusi yang terbaik.
Kelima, teliti dan berhati-hati. Orangtua yang teliti akan memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan diri anak sampai kepada hal-hal yang sekecil-kecilnya
Kapan anak harus belajar, kapan mereka bermain, olahraga dan sebagainya.
Semua ini diperhatikan dengan sungguh-sungguh sehingga anak merasa bahwa dirinya mendapatkan perhatian yang penuh dari kedua orangtuanya dan hal ini akan berdampak positif bagi perkembangan anak.
Baca Juga: Khotbah Sholat Idul Adha Khamim Zarkasih Putro 5: Konsep model atau contoh aplikasi ilmu berkeluarga
Keenam, penyantun (simpatik dan empatik).
Tidak sedikit anak yang broken home hanya karena mereka di rumah kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Banyak orangtua yang merasa dirinya telah memberika kasih sayang ketika sudah mencukupi segala kebutuhan anak secara material.
Ternyata yang diperlukan anak-anak adalah rasa simpatik dan empatik orangtua yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka berdua.