Enam Faktor Penghambat Komunikasi Efektif, Salah Satunya Hambatan Sosiologis

- Rabu, 30 Maret 2022 | 06:34 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)

harianmerapi.com - Komunikasi dapat berjalan dengan baik jika dilakukan oleh dua orang yang memiliki tujuan yang sama.

Komunikasi mungkin efektif jika pengirim dan penerima komunikasi mendapat manfaat darinya.

Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai alasan, salah satunya untuk membantu mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara lebih tepat dan cepat.

Baca Juga: Inilah Deretan Konten Spesial Menyambut Ramadhan dari Spotify

Tetapi tidak selamanya komunikasi yang terjadi berjalan secara mulus dan dan penuh kebermaknaan.

Ditemukan juga berbagai hambatan yang dapat mengakibatkan komunikasi tidak sesuai dengan yang dharapkan.

Hambatan komuniasi dapat menyebabkan arus pesan pada saluran komunikasi terbatas, terganggu, tercemar atau dalam kondisi yang rusak.

Faktor-faktor penghambat komunikasi itu antara lain :

Pertama, hambatan sosiologis. Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.

Karena kehidupan dalam masyarakat terpisah-pisah menjadi banyak kelompok dan lapisan, sehingga mengakibatkan perbedaan posisi sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat keuangan, dan sebagainya.

Baca Juga: Pengalaman Mistis Membuktikan Bahwa Sumur di Langgar Itu Ada Makhluk Halus sebagai Penunggu

Kesemuanya ini merupakan hambatan komunikasi, yang disebut hambatan sosiologis.

Kedua, hambatan antropologis. Seorang komunikator akan efektif dalam menyampaikan pesannya jika mengetahui siapa komunikan, dalam arti siapa di sini tidak berhubungan dengan nama seseorang, tetapi dengan ras, bangsa, atau suku komunikan.

Mempelajari budaya, gaya hidup, dan norma sosialnya, serta adat istiadat dan bahasanya, akan banyak mendidik seseorang tentang diri komunikan.

Seseorang harus mengakui bahwa komunikasi berhasil ketika pesan komunikator diterima sepenuhnya oleh komunikan, artinya diterima dalam arti diterima secara indrawi, dan diterima secara spiritual.

Halaman:

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hak asasi manusia dalam Islam

Kamis, 1 Juni 2023 | 17:00 WIB

Membangun etos kerja dalam Islam

Kamis, 25 Mei 2023 | 17:00 WIB
X