SUNGGUH ini pemandangan yang ironis. Kebut-kebutan atau balap liar menggunakan mobil mewah di depan Mapolda DIY kawasan Ringroad Utara Sleman. Seolah pelaku sedang mencibir para anggota kepolisian di Mapolda.
Itu terjadi pada dini hari lalu ketika suasana jalan relatif sepi. Tapi, kali ini mereka kena batunya karena polisi sigap membubarkan balap liar dan mengamankan pelaku.
Menggunakan Ringroad sebagai arena balap liar jelas melanggar hukum. Namanya saja liar, pasti bertentangan dengan hukum, karenanya polisi langsung menilang pelaku karena telah melanggar aturan lalu lintas.
Baca Juga: MotoGP Mandalika Sukses, Presiden Ucapkan Selamat dan Terima Kasih
Jika dibiarkan, aksi mereka tentu sangat membahayakan pengguna jalan. Namanya balapan pasti tancap gas dan sangat membahayakan masyarakat.
Ironisnya aksi ugal-ugalan ini persis di depan mata polisi, sehingga terkesan pelaku melecehkan hukum. Sebab, polisi identik dengan simbol penegakan hukum.
Kiranya tak ada toleransi terhadap mereka. Telah menjadi rahasia umum pelaku adalah orang-orang berduit. Mobil untuk balapan saja tergolong mewah.
Baca Juga: Oliveira Juarai GP Indonesia, Berhasil Jinakkan Lintasan Basah Mandalika
Ironi lainnya, aksi balapan liar itu terjadi di tengah keprihatinan masyarakat yang sudah dua tahun ini ditempa pandemi Covid-19 yang berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat.
Balapan liar dengan mobil mewah mencerminkan pelaku tidak peka sosial, karena mungkin mereka mati rasa lantaran kekayaannya yang melimpah.
Namun, hukum tidak mengenal strata sosial. Siapapun yang melanggar hukum harus ditindak, entah itu orang kaya ataupun miskin. Masyarakat juga akan mengawal sejauh mana mereka menjalani proses hukum.
Baca Juga: Oliveira Raih Juara Grand Prix Indonesia, Terima Trofi dari Presiden Jokowi
Kalau hendak balapan mestinya di tempat resmi, bukan di jalan raya yang notabene milik publik. Dengan peristiwa tersebut polisi bertekad akan menggencarkan razia balap liar yang umumnya terjadi selepas tengah malam, yakni ketika suasana jalanan terlihat sepi.
Padahal, justru ini bahayanya karena tetap ada kendaraan berlalu lalang di sekitar lokasi.
Diduga kuat masih ada arena balap liar di tempat lain. Kalau di depan Mapolda DIY dibubarkan, bisa saja pelaku mencari tempat lain yang lebih kondusif.
Untuk itulah polisi jangan sampai kalah dengan pelaku balap liar. Biasanya mereka mencari lokasi balap liar di ringroad, tak hanya Ringroad utara, tapi juga Ringroad lainnya seperti Ringroad Selatan di Bantul dan sebagainya. (Hudono)