Saf Salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Kembali Rapat, Indonesia Belum Bisa , Ini Alasannya

photo author
- Senin, 18 Oktober 2021 | 17:33 WIB
 Umat Islam melakukan Tawaf keliling Ka'bah sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah Umroh di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Jumat (3/5/2019).  (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Umat Islam melakukan Tawaf keliling Ka'bah sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah Umroh di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Jumat (3/5/2019). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

harianmerapi.com- Ini kabar gembira buat umat Islam seluruh dunia menyusul pengumuman resmi dari Pemerintah Arab Saudi yang membuka aktivitas ibadah seratus persen Haramain Syarifain, termasuk dua masjid yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, sejak Ahad (17/10/2021).


Dikutip dari laman resmi haramainsyarifain.com, Senin (18/10/2021) aktivitas di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah normal seratus persen. Semua stiker yang menandai jarak antarjemaah pun sudah dilepas.

Dengan demikian, tidak ada lagi jarak saf antarjemaah. Saf untuk jemaah sudah rapat lagi.
Begitu pula menyangkut kapasitas jemaah telah dipulihkan seratus persen.

Baca Juga: Kasus Larangan Pengibaran Merah Putih, Menpora dan LADI Minta Maaf


Meski begitu, menurut sumber di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, mereka yang bisa masuk ke Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi hanyalah mereka yang telah divaksin dan berusia di atas 12 tahun.


Banyak netizen yang mempertanyakan bagaimana dengan kondisi di Indonesia apakah tak bisa diberlakukan seperti di Arab Saudi, di mana sudah tak ada lagi jarak saf antarjemaah.


Dikutip dari laman humammadiyah.or.id, Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Advokasi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pusat, dr Corona Rintawan mengatakan, kabar dari Arab Saudi tentang penghilangan jarak salat tersebut adalah informasi yang menggembirakan.

Baca Juga: Situs Pemerintah Disusupi Judi Online, Ini Penyebabnya


"Akan tetapi tidak serta merta bisa ditiru atau diterapkan di masjid-masjid di Indonesia," terangnya.


Dokter Corona Rintawan yang juga spesialis kedaruratan medis ini menyampaikan alasan, cakupan vaksinasi di Indonesia masih berbeda dengan Arab Saudi.

"Selain itu, Pemerintah Arab Saudi juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi orang yang ingin masuk ke negaranya," jelas Corona Rintawan. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X