mimbar

Kepemimpinan profetik, memimpin dengan meneladani empat sifat wajib Nabi

Sabtu, 11 Februari 2023 | 07:52 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

Dengan sifat ini, maka para rasul terpelihara dahir dan bathinnya dari setiap perbuatan-perbuatan yang melanggar syariat.

Mereka terpelihara dari zina, minuman keras, berbohong, iri, dengki, sombong, sifat ingin dipuji.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Kulon Progo ambil peran dalam penanganan stunting

Ketiga, menyampaikan perintah (tabligh), satu kepemimpinan rasuli yang menyampaikan dan
menyebarluaskan informasi atau suatu perintah yang baik, tanpa ada upaya untuk menyembunyikan untuk dirinya sendiri.

Kepemimpinan tabligh adalah kepemimpinan yang berlandaskan kasih sayang, dengan indikator : komunikatif, transparan, membimbing, visioner, dan memberdayakan.

At-Tabligh yang berarti menyampaikan wahyu yang diberikan oleh Allah SWT kepada umatnya.

Tidak ada satu wahyu pun yang disembunyikannya. Firman Allah SWT:

“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau
lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan
Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Maidah: 67).

Keempat, cerdas (fathonah), satu kepemimpinan rasuli yang cerdas dalam mengemban
amanat, baik secara intelektual, emosional, moral, bahkan spiritual.

Pemimpin haruslah seorang yang cerdas dan profesional.

Ketololan dan kedunguan seorang pemimpin merupakan awal dari kesalahpahaman dari orang-orang yang dipimpinnya, yang pada akhirnya mendatangkan perpecahan dan kehancuran.

Kepemimpinan fathonah adalah kepemimpinan yang profesional dengan indikator:

semangat perbaikan berkelanjutan (learning organization), cerdas, inovatif, terampil, dan adil.

Setiap keputusan ataupun kebijakan yang dihasilkan merupakan hasil dari kontemplasi yang mendalam, yang senantiasa di dalam pengawasan Sang Khalik, sehingga akan senantiasa mencerahkan kepada seluruh umat manausia.

Seandainya para rasul itu adalah orang-orang bodoh, maka mereka tidak akan mampu untuk membangun argumentasi dalam menghadapi kelompok-kelompok yang menentang risalah yang dibawanya. *

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB