mimbar

Kepemimpinan profetik, memimpin dengan meneladani empat sifat wajib Nabi

Sabtu, 11 Februari 2023 | 07:52 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Sebagai manusia pilihan (al-mushthafa), pada diri Rasulullah Muhammad saw terdapat sifat-sifat utama yang akan menjadi contoh yang terbaik bagi kehidupan orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah sawt :

”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. A-Ahzab, 33:21).

Sifat wajib rasul artinya sifat-sifat yang dicerminkan oleh para rasul dalam kesehariannya, temasuk dalam posisinya sebagai seorang pemimpin.

Baca Juga: Berkedok penemuan mayat di Gumuk Pasir Parangtritis, ternyata pelaku pembunuhan, 6 tersangka diamankan

Pada diri Rasulullah terdapat beberapa sifat utama, yang mana sifat-sifat utama itu disederhanakan dalam empat bentuk; yaitu :

Pertama, Jujur (shidiq), satu kepemimpinan rasuli yang jujur dan benar serta terhindar dari
kedustaan dan kebohongan.

Segala apa yang diucapkan patut didengar dibenarkan, dan satunya antara perkataan dan perbuatan.

Indikator kepemimpinan yang bersifat shidiq adalah memiliki integritas kepribadian, niat yang tulus karena Allah SWT, bisa berfikir alternatif, berbicara dengan benar, memiliki sikap yang terpuji, dan memiliki perilaku teladan.

Sifat wajib pertama bagi seorang Rasul adalah As-Shidiq (selalu benar dan jujur).

Sifat ini begitu melekat pada diri Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 5 Rekomendasi wisata Temanggung, salah satunya bisa camping dengan panorama Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing

Maksud dari sifat yang pertama ini adalah semua ajaran yang disampaikan oleh para utusan adalah benar dan tidak mungkin ada dusta atau kebohongan di balik ajaran-ajaran yang mereka bawa.

Kedua, Terpercaya (amanah), satu kepemimpinan rasuli yang terpercaya dalam mengemban
amanat atau kepercayaan yang datangnya dari Allah swt maupun orang lain.

Ia tidak khianat atau mengingkari janji-janjinya, sebab jika berperilaku yang seperti itu termasuk pemimpin yang munafik dan tidak memiliki pendirian yang kuat.

Kepemimpinan yang amanah adalah kepemimpinan yang bertanggung jawab dengan
indikator : terpercaya, cepat tanggap, akurat, dan disiplin.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB