cermin

Keluar masuk penjara tak jamin penjahat jera, begini kelakuannya

Senin, 12 Desember 2022 | 12:45 WIB
Ilustrasi (dok harianmerapi.com)



PENJARA tak selalu membuat penjahat atau pelaku kejahatan jera. Bahkan, sudah berulang kali masuk penjara, tetap saja berbuat kriminal. Ini pula yang terjadi pada diri YAT (28) warga Galur Kulonprogo. Ia sudah delapan kali masuk penjara, ternyata mengulangi perbuatan yang sama, mencuri.

Untuk kesekian kalinya aksi pencurian YAT terendus petugas. Singkat cerita, YAT habis mabuk-mabukan hendak pulang ke Galur. Namun dalam perjalanan ia mendapati rumah warga yang pintunya agak terbuka.

Setelah dibuka, YAT melihat motor baru Honda Vario. Ia pun mencari kunci kontak dan menemukannya di atas kulkas.

Baca Juga: Di Semenanjung Malaysia anak TKI tak lagi harus jadi TKI, mereka butuh akses pendidikan, ini kondisinya

Motor tersebut kemudian ia bawa keluar dan dinyalakan setelah beberapa meter dari rumah korban. Di tengah perjalanan motor kehabisan bensin, kemudin dituntun dan diletakkan di halaman Masjid Al Mujahidin kawasan Srandakan. Keesokan harinya YAT mendatangi masjid tersebut dengan maksud mengambil motor yang ia curi, namun sudah tak ada.

Korban tentu sudah melapor ke polisi begitu motornya tidak ada. Setelah dilacak ditemukan motor berada di kompleks Masjid Al Mujahidin Srandakan. Di motor tersebut ada sidik jari YAT, sehingga memudahkan polisi menangkap yang bersangkutan.

Dari peristiwa tersebut, agaknya YAT sudah mata gelap melakukan pencurian dan tak peduli aksinya bakal terbongkar. Hal yang terasa aneh, ia balik ke masjid hanya untuk mengambil motor yang ia curi dan tinggalkan di tempat itu. Mungkin ia tak berpikir bahwa korban sudah ‘opyak’ dengan hilangnya motor milknya.

Baca Juga: Penistaan terhadap Alquran kembali terjadi di Swedia, Masjid Stockholm mengecam keras

Tapi dasar pencuri, YAT tetap saja mendatangi masjid untuk mengambil motor yang dicuri dan ternyata sudah tidak ada. Kalau penjara sudah tidak mempan, lantas hukuman apa yang patut dijatuhkan kepada YAT ?

Kalau di Arab Saudi, orang seperti YAT hampir dipastikan sudah dipotong tangan. Umumnya, orang yang sudah dipotong tangannya, tak mencuri lagi. Artinya hukuman potong tangan ini membuat pelaku jera.

Sementara Indonesia tidak mengenal hukum potong tangan, melainkan penjara. YAT dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian. Lantaran kasusnya terus berulang, hakim dapat menjatuhkan hukuman tambahan atau pemberatan agar YAT insyaf. Pun perlu diperiksa ahli jiwa, apakah aksi pencurian yang dilakukan YAT murni faktor ekonomi atau ada faktor lain (kelainan). (Hudono)

 

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB