Orangtuanya langsung menjawab bahwa anak-anak sedang bercengkerama dengan keluarganya.
Baca Juga: Peran orangtua dalam perkembangan anak, di antaranya menunjukkan perilaku positif
Di sini nampak orangtua cenderung menguasai anak.
Akan lebih bijaksana jika orangtua mempertemukan anak dengan temannya untuk memberikan argumentasi atas penolakan itu.
Keenam, orangtua yang ambisius. Ambisi orangtua atas perkembangan anaknya
sangat nampak dalam dunia pendidikan.
Betapa banyak orangtua yang memaksakan pilihan sekolah anaknya atau pilihan jurusan yang akan dipilihnya.
Anak dalam belajarnya terlalu banyak didikte orangtua.
Akhirnya anak kurang bergairah dalam belajar.
Baca Juga: Manajemen Qolbu menuju hati yang bersih, di antaranya dengan memperbanyak amal shalih
Oleh karena itu orangtua harusnya memberikan kesempatan dan pilihan kepada anak untuk menentukan sendiri arah dan tujuan hidpnya.
Ketujuh, orangtua yang menganakemaskan (favoritism). Secara sadar ataukah tidak,
orangtua sering membeda-bedakan perlakuan antara anak yang satu dengan yang lainnya.
Ada anak yang selalu dituruti segala keinginannya, sementara ada anak yang dikekang
atau kurang diperhatikan.
Perlakuan yang seperti ini akan merugikan kedua anaknya baik yang terlalu dimanjakan maupun yang kurang mendapatkan perhatian.
Bagi anak yang terlalu dimanjakan akan kurang mandiri, sedangkan bagi anak yang kurang mendapatkan perhatian akan merasa rendah diri.
Efek negatif yang muncul adalah anak akan menjadi pemberontak baik yang selalu dimanjakan maupun yang kurang mendapatkan perhatian. *