harianmerapi.com - Salah satu sifat wajib Nabi adalah shidiq (jujur) yang dimaknai sebagai lurus hati, tidak berbohong dalam segala permasalahan,
berkata apa adanya, tidak curang dalam masalah permainan, ataupun ikut dalam aturan yang berlaku,
sedangkan kejujuran adalah sifat dari jujur, ketulusan dan kelurusan dari hati seseorang.
Baca Juga: Syawalan Suryo Ndadari, Bupati Sleman : Lurah Harus Kedepankan Pendekatan Persuasif
Kejujuran dalam bahasa Arab adalah Ash-Shidqu, yaitu percaya, benar, berkata benar.
Dengan demikian kejujuran adalah sifat dari manusia yang timbul dari hati dan keluar apa adanya tanpa adanya kesalahan yang mendorong akan perbuatan yang tidak sia-sia.
Firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (QS Al-Ahzab : 70-71).
Ada banyak makna/manfaat kejujuran dalam kehidupan sehari-hari;
Baca Juga: Tamu Misterius di Hotel Berhantu Peninggalan Tentara Inggris
Pertama, disayang Allah.
Perilaku jujur merupakan salah satu perilaku yang disukai Allah karena perilaku jujur merupakan perilaku yang terpuji.
Sesungguhnya Allah menyukai hamba-hambanya yang memiliki perilaku-perilaku terpuji.
Selain jujur ada beberapa perilaku perilaku terpuji yang dapat dilakukan diantaranya sabar, suka menolong,
menghormati orang tua, rajin beribadah dan hal-hal lainnya yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah.