mimbar

Lima Sifat Lemah Bawaan Manusia, Salah Satunya Berkeluh Kesah Lagi Kikir

Minggu, 8 Mei 2022 | 05:30 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

Baca Juga: Kuburan Palsu untuk Teman dan Lebih Baik di Rumah Saja Daripada di Rumah Sakit atau di Rumah Duka

Inilah sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dicapai dan dimilikinya, selalu ingin lebih banyak, lebih baik, lebih indah, lebih kaya dan sebagainya.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya”. (QS. Yunus, 10:12).

Ketiga, berkeluh kesah lagi kikir. Manusia mempunyai sifat selalu berkeluh kesah dan kikir. Ketika menderita atau ditimpa bencana,

mereka mengadu, berdoa, meminta pertolongan kepada-Nya, beribadah dengan rajin penuh kekhusukan.

Dan ketika diberikan kenikmatan mereka tidak bersyukur, tetapi malah merasa kurang banyak.

Baca Juga: Sunan Drajat 1: Putra Sunan Ampel Terkenal Cerdas dan Berjiwa Sosial, Menghabiskan Masa Kecil di Ampeldenta

Ketika dimintai untuk membangun masjid, membantu orang miskin atau berjihad di jalan-Nya, mereka mengatakan tidak punya apa-apa, sehingga tidak bisa membantu.

Padahal dia baru saja mendapatkan keuntungan yang banyak dan datangnya tidak disangka-sangka. Itulah sifat negarif manusia yang selalu berkeluh kesah lagi kikir, sebagaimana firman-Nya :

“Sesungguhnya manusia diciptakan bdrsikap keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. (QS. Al-Ma’arij, 70:19-21).

Keempat, tidak bersyukur. Manusia seringkali merasa dirinya kuat, hebat, perkasa dan besar, sehingga tidak memerlukan pertolongan ataupun petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kekayaan yang dimiliki diakuinya sebagai hasil dari keringatnya sendiri. Kesuksesan dalam berkarir dianggapnya sebagai hasil jerih payahnya sendiri.

Itulah perwujudan dari sifat sombong manusia yang telah menjadikannya tidak mau bersyukur kepada-Nya.

Orang-orang yang seperti ini berarti telah mengingkaru akan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Baca Juga: Suami Gila Judi dan Main Perempuan, Istri Minta Bantuan Orang Pintar, Maka Jadinya Seperti ini .....

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB