mimbar

Meneladani empat sifat wajib Nabi dalam mendidik dan bekerja

Jumat, 14 Juli 2023 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. ( Dokumen Pribadi)

 

HARIAN MERAPI - Bagaimana meneladani empat sifat wajib Nabi dalam mendidik dan bekerja?

Sebagai manusia pilihan (al-mushthafa), pada diri Rasulullah Muhammad Shallallaahu’alaihi Wa Sallam terdapat  sifat-sifat utama yang akan menjadi contoh yang terbaik bagi kehidupan orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab; 33:21).

Baca Juga: Diganjar Apresiasi, Delapan Kalurahan di Kulon Progo Ini Rampungkan Pemungutan PBB P2

Dalam mendidik dan bekerja seorang pendidik harus memiliki etos kerja yaitu seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakeristik utama, spirit dasar, pikiran dasar,

kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap, aspirasi, keyakinan, prinsip dan standar. Di antara etos mendidik dan bekerja dalam perspektif Islam setidaknya ada delapan;

yaitu: (1) mendidik atau bekerja adalah suatu ibadah, (2) rahmah, (3) amanah, (4) panggilan jiwa, (5) aktualisasi diri, (6) seni, (7) kehormatan, dan (8) tugas pelayanan.

Bagi seorang pendidik, baik yang berkecimpung di dalam pendidikan informal (keluarga), formal (sekolah/madrasah), maupun non formal (masyarakat),

keteladanan yang melekat pada diri Nabi Muhammad SAW yang sering diungkapkan dengan kepemimpinsn atau keteladanan STAF (shidiq, tabligh, amanah dan fathonah) merupakan suatu imperatif yang harus diikuti dan diteladani.

Baca Juga: Buku-buku karya mahasiswa menjadi kontribusi berharga dalam gerakan literasi media, apa saja definisinya

Keteladanan profetik yang seperti ini akan menjadikan seseorang dalam mendidik atau bekerja akan bernilai ibadah dan berpahala di sisi Allah SWT.

Di antara sifat-sifat wajib Nabi itu disederhanakan dalam empat  sifat  utama yang menjadi kunci utama bagi para pendidik untuk menemukan jati dirinya, sekaligus modal utama dalam pembentukan karakter anak/peserta didik. Empat sifat wajib Nabi itu ialah:

Pertama, jujur (shidiq), satu kepemimpinan rasuli yang jujur dan benar serta terhindar dari kedustaan dan kebohongan. Segala apa yang diucapkan patut didengar dibenarkan, dan satunya antara perkataan dan perbuatan.

Kejujuran beliau tidak terkenal hanya di kalangan para sahabat, tapi juga para musuh pun mengakui hal tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB