Kedua, Al-Quran menyatakan bahwa Nabiyullah Ibrahim AS adalah sebagai imam, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.
Allah berfirman: ”Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah, 2:124).
Ketiga, disebutkan bahwa Abul Anbiya’ Ibrahim AS adalah ummah, sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Sesungguhnya Ibrahim adalah ummah (seorang imam yang dapat dijadikan teladan) patuh kepada Allah dan (hatinya) cenderung kepada kebaikan. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan). (Lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus”. (QS. An-Nahl, 16:120-121).
Nabi Ibrahim merupakan sosok pembawa panji-panji tauhid.
Sebagai bapak agama tauhid, Nabi Ibrahim AS merupakan nabi yang paling populer di dalam praktik keberagamaan umat Islam karena hanya nama Ibrahim yang disandingkan dengan nama Muhammad SAW di dalam bacaan shalawat yang dibaca rutin setiap shalat fardhu maupun shalat-shalat lainnya.
Salah satu doa iftitah di dalam shalat juga merupakan statemen integritas ketauhidan nabi Ibrahim, tertulis dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dalam keadaan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan Tuhan”. (QS. Al-An`am, 6:79).
Di samping itu nabi Ibrahim Alaihis Salam juga dikenal sebagai peletak utama dalam menerapkan prinsip dasar pelaksanaan prosesi ibadah yang dilaksanakan umat Islam pada bulan Dzulhijjah (Haji dan Qurban).
Perjalanan hidupnya sarat dengan dakwah kepada tauhid dan segala liku-likunya yang sangat meneguhkan akidah bagi orang-orang yang beriman (QS al-Mumtahanah, 60:4-5).
Ya Allah, di antara saudara kita pada tahun ini ada yang berkesempatan dipanggil Allah melaksanakan Ibadah Haji ke Tanah Suci Makkah al-Mukarramah.
Ya Allah, sesungguhnya kami titipkan kepada Engkau agama mereka, amanah-amanah mereka, dan penutup amal-amal mereka. Ya Allah perbekalilah mereka dengan ketakwaan, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
Ya Allah berkahilah mereka dalam perjalanan dan mudahkanlah urusan-urusan mereka, baik saat berangkat maupun ketika pulang nanti. Ya Allah jadikanlah haji mereka adalah Haji yang Mabrur, dan dosa-dosa yang terampuni. *