Lima landasan filosofis mengajar anak usia dini berbasis lingkungan alam

photo author
- Senin, 26 Juni 2023 | 17:00 WIB
Lima landasan filosofis mengajar anak usia dini berbasis lingkungan alam, di antaranya pengajaran lebih efektif menggunakan media sesungguhnya (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)
Lima landasan filosofis mengajar anak usia dini berbasis lingkungan alam, di antaranya pengajaran lebih efektif menggunakan media sesungguhnya (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)

HARIAN MERAPI - Lima landasan filosofis mengajar anak usia dini berbasis lingkungan alam, di antaranya dalah pengajaran lebih efektif menggunakan media sesungguhnya.

Alam semesta tempat kita hidup sementara di dunia ini adalah karya besar dari Allah SWT.

Alam semesta ini diciptakan untuk dimanfaatkan manusia demi tujuan-tujuannya, sedangkan tujuan terakhir manusia untuk mengabdi kepada Allah, bersyukur kepada-Nya, dan menyembah hanya kepada-Nya saja.

Baca Juga: 42 orang diduga keracunan usai santap gulai kambing di Gamping Sleman, ini kronologinya

Firman Allah SWT: “Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah; 2:29).

Juga firman-Nya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat; 51:56).

Sedikitnya ada lima landasan filosofis diterapkannya pembelajaran berbasis alam bagi anak usia dini; yakni:

Pertama, pengajaran lebih efektif kalau menggunakan media atau barang yang sesungguhnya.

Bahan-bahan pengajaran yang ada di lingkungan sekitar anak akan lebih mudah diingat, dilihat, dan dipraktikkan sehingga kegiatan pengajaran menjadi berfungsi lebih praktis. Diriwayatkan dari Jubair bin Mut’im RA katanya:

Baca Juga: Laporan haji dari Tanah Suci Mekah, waspada heat stroke saat prosesi Armuzna, ini yang harus disiapkan

“Para sahabat belajar menggunakan air untuk mandi dari Rasulullah SAW. Sebagian dari mereka berkata: Aku menuangkan air ke kepalaku begini, begini.

Lalu Rasulullah bersabda: Aku menyiram kepalaku dengan air yang diciduk dengan menggunakan tapak tangan sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Kedua, pendidikan harus mengembangkan kemampuan-kemampuan alami atau bakat/pembawaan anak dan berlangsung dalam alam.

Mendidik anak bukanlah mengajar anak secara formal atau langsung, melainkan memberikan kesempatan anak usia dini untuk melakukan ekspositori (penyajian) dan diskoveri (penemuan).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X