Firman Allah SWT: "Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih." (QS. Al-Mulk; 67:3-4).
Baca Juga: Tanaman Bambu Jenis Tutul Dapat Dibonsai, Ini Beberapa Keunggulan yang Dimilikinya
Ketiga, lingkungan alam akan memberikan sejumlah pengalaman belajar langsung (real learning) dan atau pembelajaran secara nyata (real instructions).
Kesuksesan bukan hanya sekadar kekayaan, kekuasaan, dan popularitas, melainkan melewati berbagai badai kehidupan yang dirasakan sehari-hari juga suatu kesuksesan.
Firman Allah SWT: “Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.” (QS. Yusuf; 12:3).
Keempat, pembelajaran berbasis alam akan memberikan suasana atau kesempatan pada anak usia dini untuk mengembangkan kepekaan, kepedulian atau sensitivitas terhadap berbagai kondisi lingkungan alam.
Firman Allah SWT: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Ar-Rum; 30:41).
Ayat ini mengingatkan kepada manusia agar menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya.
Kelima, konsep pembelajaran anak usia dini berbasis alam akan membantu anak usia dini untuk memperoleh proses dan hasil belajar yang bermakna (meaningfull learning) serta pembelajaran yang praktis-fungsional (practical and functional instruction).
Firman Allah SWT: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):" Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharala kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran; 3:190-191). *