BELAKANGAN ini aksi gendam kembali muncul. Korbannya seorang perempuan lansia di Wates Kulonprogo. Ia kehilangan cincin emas senilai Rp 4 juta setelah diperdaya orang yang mengaku sebagai ustadz.
Korban, Tukijah (72), petani warga Dalangan, Triharjo Wates ini awalnya didatangi pria berpakaian nesis yang mengendarai mobil.
Saat itu Tukijah sedang berada di kebun samping rumahnya, tiba-tiba didatangi pria yang menanyakan alamat pesantren di Wates. Kemudian Tukijah diajak masuk ke mobil dengan alasan ada ustadz yang akan mendoakan dirinya dan berbagai rezeki. Dengan lugunya korban pun menuruti permintaan tersebut.
Selanjutnya, proses pengibulan berjalan lancar, ustadz gadungan itu memberi uang Rp 50 ribu, kemudian korban diminta melepas cincin dan meletakkan di atas uang kemudian dibungkus tisu.
Selanjutnya pelaku minta korban membukanya nanti setelah mereka pergi. Setelah mereka benar-benar pergi, alangkah kagetnya Tukijah karena setelah dibuka isinya kerikil, sedang cincinnya raib. Merasa telah diperdaya korban pun melapor ke polisi.
Melihat modusnya, penipuan seperti itu sudah sering terjadi. Hal itu juga pernah terjadi pada penjaga kantor PWI DIY, yang secara tak sadar menyerahkan perhiasan kepada pelaku setelah sebelumnya dipertemukan dengan orang yang mengaku sebagai ustadz dan hendak mendoakan korban. Dalam menjalankan aksinya, pelaku tidak sendirian, bertiga atau lebih dan berbagi tugas.
Sasaran umumnya perempuan lansia yang terlihat membawa atau mengenakan perhiasan berharga. Mereka terlihat sangat ramah kepada korban, menanyakan alamat, kemudian diajak ngobrol. Setelah mendapat simpati dari korban, barulah dilancarkan jurus selanjutnya, yakni memindahkan barang berharga korban ke tangannya.
Ini bukan sulap bukan sihir, tapi orang menyebutnya gendam. Sebenarnya, melihat modusnya sangat konvensional dan sederhana. Lebih banyak menggunakan permainan hipnotis atau mempengaruhi psikologi seseorang.
Begitu korban sudah percaya kepada pelaku, semua bisa dilakukan, termasuk menyerahkan perhiasan, uang maupun benda berharga lainnya. Pengaruh hipnotis ini akan hilang ketika pelaku sudah pergi. Barulah korban tersadar menjadi korban penipuan.
Karenanya, sudah sering disampaikan, untuk menghadapi gendam, resepnya mudah, jangan terlalu percaya kepada orang lain, apalagi yang baru dikenalnya, berusahalan melawan orang yang hendak membujuknya, pikiran jangan kosong, dan berdoa sesuai agama masing-masing. Jadi, intinya, fokus dan konsentrasi, niscaya gendam tak mempan. (Hudono)