mimbar

Syawalan untuk mengurangi sifat lemah bawaan manusia, di antaranya suka membantah dan tidak besyukur

Rabu, 26 April 2023 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

Keempat, tidak bersyukur. Manusia seringkali merasa dirinya kuat, hebat, perkasa dan besar, sehingga tidak memerlukan pertolongan ataupun petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Baca Juga: Mengenal perayaan 'Seba Badui' yang digelar 27-30 April 2023 di Pendopo Kabupaten Lebak

Kekayaan yang dimiliki diakuinya sebagai hasil dari keringatnya sendiri. Kesuksesan dalam berkarir

dianggapnya sebagai hasil jerih payahnya sendiri. Itulah perwujudan dari sifat sombong manusia yang telah menjadikannya tidak mau bersyukur kepada-Nya.

Orang-orang yang seperti ini berarti telah mengingkari akan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka ini disebut sebagai orang yang ingkar, yaitu ingkar nikmat.

Lebih dari itu, ingkar nikmat ini dapat mengarah kepada pengingkaran terhadap adanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahm, 14:7).

Kelima, mudah putus asa. Sifat mudah berputus asa mengakibatkan manusia selalu menderita, sengsara dan gelisah.

Baca Juga: Kabar gembira, waktu tempuh arus mudik tahun ini alami penurunan, ini sebabnya

Ketika mengerjakan sesuatu senang menunda-nunda sehingga menumpuk pekerjaannya.

Ketika seorang pelajar/mahasiswa mengalami kegagalan dalam menempuh ujian dia langsung hilang semangat lagi berputus asa.

Seorang pedagang yang mengalami kerugian sekali saja, langsung merasa bahwa masa depannya akan jatuh, dan akhirnya berputus asa dari rahmat Allah.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: “Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (QS. Al-Fussilat, 41:49).

Demikianlah beberapa sifat lemah bawaan manusia yang banyak disebutkan dalam Al-Quran.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutnya di dalam Kitab Suci-Nya sebenarnya sebagai peringatan bagi manusia supaya sifat-sifat lemah itu dijauhi atau dicarikan solusi penyelesaiannya.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB