SEORANG kakek di Ngawen Gunungkidul menjadi pahlawan bagi keluarga, khususnya, sang cucu. Dengan heroik ia menyelamatkan sang cucu yang tercebur sumur berkedalaman 10 meter di dekat rumahnya. Sang cucu, Abi (3) berhasil diselamatkan, sedang sang kakek, Kasino (60) malah tidak selamat. Ia tenggelam ketika hendak menolong cucunya. Abi kemudian dievakuasi warga dalam kondisi selamat.
Ini adalah kisah nyata betapa seorang kakek berani mengorbankan jiwanya demi keselamatan sang cucu. Kasino adalah kakek pemberani yang tak lagi mempedulikan nyawanya ketika menolong Abi. Bahkan, ia tak lagi mempertimbangkan bahaya yang mengancam ketika harus terjun ke sumur berkedalaman 10 meter untuk menolong cucu. Yang ada di benaknya hanyalah bagaimana agar cucunya selamat.
Tentu banyak pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa nyata di kawasan Ngawen Gunungkidul itu. Selaini pelajaran rela berkorban, bahkan nyawa sekalipun, ada aspek kehati-hatian yang perlu jadi pembelajaran siapapun.
Kasino sebenarnya tak perlu harus mengorbankan nyawa untuk menolong cucu bila ia hati-hati dengan melihat medan atau situasi di lapangan. Semestinya ia meminta bantuan tetangga atau orang lain untuk menolong cucu yang tercebur sumur.
Apalagi, saat menolong, Kasino tanpa menggunakan peralatan apapun, sehingga justru nyawanya yang tidak bisa diselamatkan, karena tenggelam. Sedangkan Abi malah berhasil diselamatkan warga yang berdatangan ke lokasi. Pelajaran penting lainnya, sumur harus diberi pengaman, sehingga tidak membahayakan orang. Dalam kasus di atas, Abi yang lewat di dekat sumur terpeleset dan langsung tercebur di kedalaman 10 meter.
Mengapa bisa terpeleset dan tercebur ? Karena sumur tidak dilengkapi pengaman dan posisi bibir sumur rata dengan tanah. Inilah sebenarnya yang menjadi sumber petaka. Andai bibir sumur berbentuk bangunan menjulang ke atas, niscaya tak mudah bagi anak kecil menjangkaunya, sehingga relatif aman.
Baca Juga: Inilah kunci utama cegah kanker payudara, simak penjelasan dokter
Kita acap belajar setelah kejadian. Sumur yang menewaskan Kasino selayaknya ditutup atau paling tidak diperbaiki dengan membuat bangunan pengaman di atasnya. Dalam kasus tersebut mungkin tak ada yang disalahkan secara hukum, dan akan dianggap sebagai musibah. Namun, ini harus menjadi pembelajaran ke depan agar peristiwa serupa tidak terulang. Sumur harus diberi pengaman dan tak mudah dijangkau anak-anak. (Hudono)