Ini tantangannya ketika kanker payudara menyerang usia muda

photo author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 06:30 WIB
Dokter subspesialis bedah onkologi konsultan lulusan Universitas Andalas dr. Reza Musmarliansyah Sp.B (K) Onk dalam acara peluncuran operasi Robotic Skin Sparing Mastectomy di RSU Bunda Jakarta, Jumat (10/10/2025).  (ANTARA/Fitra Ashari)
Dokter subspesialis bedah onkologi konsultan lulusan Universitas Andalas dr. Reza Musmarliansyah Sp.B (K) Onk dalam acara peluncuran operasi Robotic Skin Sparing Mastectomy di RSU Bunda Jakarta, Jumat (10/10/2025). (ANTARA/Fitra Ashari)



HARIAN MERAPI - Kanker payudara bisa menyerang perempuan tanpa pandang usia, bisa tua, bisa muda.


Menurut dokter ada tantangan untuk menangani pasien kanker payudara usia muda.


Dokter subspesialis bedah onkologi konsultan lulusan Universitas Andalas dr. Reza Musmarliansyah Sp.B (K) Onk mengungkapkan penderita kanker payudara di usia muda memiliki tantangan lebih sulit karena harus mempertimbangkan masa depan dan jenis kanker yang sulit dijinakkan.

Baca Juga: Gandeng TNI dan Polri, Lapas Sleman gelar razia deteksi dini gangguan Kamtib

 

"Usia termuda pasien saya dengan kanker payudara adalah 30 tahun, belum menikah, tentunya belum punya anak dan yang paling challenging buat saya, karena secara karakter dari kankernya yang paling sulit," katanya kepada media di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan pada kasus tertentu, kanker payudara pada usia muda memiliki karakteristik "bandel" salah satunya triple negative breast cancer yang bersifat agresif dan cepat menyebar atau metastasis.

Selain soal sifat kankernya, dokter di RSU Bunda ini mengatakan menangani pasien usia muda juga turut memikirkan masa depan pasien dengan memberikan opsi tindakan yang bisa mengurangi penyakitnya.

"Dan saya juga banyak mendapat laporan, curhatan dari pasien saya, yang sudah diangkat sebelah (operasi), Jadi, dia cenderung lebih depresi dibanding sama orang yang kanker payudara, tapi payudara tidak hilang. Itu adalah milestone pada penyintas," kata Reza.

Baca Juga: Peruntungan Shio Monyet besok Minggu 12 Oktober 2025, waspadalah terhadap intuisi yang salah dan tahan godaan dari orang lain

Ia mengatakan pada pasien muda, penanganan kanker payudara juga memikirkan estetika bentuk payudara setelah operasi yang seringkali menjadi ketakutan pasien di usia produktif, dan postur tubuh.

Reza mengatakan kepada generasi muda dengan kemudahan teknologi dan informasi yang mudah didapat seharusnya membuat mereka lebih bisa menyadari bahaya kanker payudara dengan beberapa metode skrining mandiri seperti Sadari (Perika Payudara Sendiri) sehingga bisa mengubah pola pikir untuk segera memeriksakan ke dokter jika ada benjolan yang dirasakan pada payudara.

"Kita tanemin paradigma di masyarakat bahwa semakin dini kita datang ke dokter, semakin gampang dan semakin murah biaya pengobatannya," kata Reza.

Reza juga menambahkan metode operasi dengan robotik yang sudah ada di salah satu rumah sakit di Jakarta juga membuat pilihan operasi kanker payudara lebih aman dan minimal invasif serta mempertahankan bentuk alami payudara melalui rekonstruksi sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X