HARIAN MERAPI - Meneladani kearifan dakwah para Nabi dan Rasul sangat penting dalam menyebarkan ajaran Islam dan membangun masyarakat yang harmonis: di antaranya:
(1) Pendekatan yang Santun dan Bijak: Nabi Muhammad SAW dikenal dengan pendekatannya yang santun dan bijak dalam berdakwah. Beliau tidak memaksa orang lain untuk menerima Islam, melainkan menggunakan pendekatan yang lembut dan persuasif,
(2) Menghormati Perbedaan: Para nabi dan rasul selalu menghormati perbedaan dan tidak memaksakan kehendak mereka kepada orang lain. Mereka memahami bahwa setiap individu memiliki latar belakang dan kepercayaan yang berbeda-beda.
Kemudian, (3) Membangun Hubungan yang Baik: Nabi Muhammad SAW membangun
hubungan yang baik dengan masyarakat sekitarnya, termasuk dengan non-Muslim. Beliau
menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan toleransi,
(4) Menggunakan Metode yang Efektif: Para nabi dan rasul menggunakan metode yang efektif dalam berdakwah, seperti menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta memberikan contoh yang baik melalui perilaku mereka sehari-hari, dan
(5) Mengutamakan Kebaikan dan Keadilan: Dakwah para nabi dan rasul selalu mengutamakan kebaikan dan keadilan. Mereka menyerukan kepada kebenaran dan mengajak manusia untuk berbuat baik kepada sesama.
Dalam berdakwah, para nabi dan rasul juga menghadapi berbagai tantangan dan rintangan.
Namun, mereka tetap sabar dan teguh dalam menjalankan misi dakwah mereka. Mereka memahami bahwa dakwah bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kesabaran dan keteguhan, mereka dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Baca Juga: Prof Edy Suandi Hamid: Digitalisasi Bukan Opsi, Pendidikan Tinggi Wajib Berubah Cepat
Dengan meneladani kearifan dakwah para nabi dan rasul, kita dapat menjadi lebih bijak dan efektif dalam menyebarkan ajaran Islam dan membangun masyarakat yang harmonis.
Terdapat banyak dalil dari Al-Quran yang menjelaskan tentang kerarifan para Nabi dan Rasul
dalam menyeru ke jalan Allah SWT; di antaranya:
Pertama, mengingatkan kepada segolongan umat Islam yang bergerak dalam bidang dakwah
untuk selalu memberi peringatan, bilamana tampak gejala-gejala perpecahan dan penyelewengan.
Firman Allah SWT: “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran; 3:104).
Baca Juga: Makna Sujud: dari Tujuh Titik Fikih hingga Sujud Hati
Kedua, menyerukan berdakwah dengan hikmah dan pengajaran yang baik. Firman Allah
SWT: “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl; 16:125).