Keenam, janganlah menganggap diri sebagai orang yang paling benar. Firman Allah SWT:
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci (orang Yahudi danvNasrani)? Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizalimi sedikit pun. Perhatikanlah betapa mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka). Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang (Yahudi) yang telah diberi bagian (pengetahuan) dari Kitab (Taurat), (betapa) mereka percaya kepada jibt dan tagut serta mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisya; 4:49-51).
Ketujuh, janji Allah SWT bagi orang-orang yang menjaga kesucian hati (kesehatan jiwanya)
adalah surga ‘Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai yang sangat indah dan merteka kekal selamanya di dalamnya. Firman Allah SWT: “(yaitu) surga-surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan diri.” (QS. Thaha; 20:76). *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY