cermin

Waspadai, penjahat sok akrab

Senin, 4 Agustus 2025 | 12:30 WIB
Ilustrasi borgol (dok harianmerapi.com)

BERHATI-HATILAH kaum wanita bila menjumpai penjahat seperti ini. Berlagak sok akrab, ujung-ujungnya ngembat barang milik korban. Ini pula yang dialami seorang mahasiswi asal Ponorogo Jawa Timur, APW. Ia mengira laki-laki yang bersamanya di sebuah kafe Jalan Tamansiswa, RA, adalah orang baik.

Singkat cerita, mereka berdua ngobrol di lantai dua kafe. Kemudian RA, buru-buru pamit turun hendak melapor ke petugas kafe lantaran kursinya patah. APW pun curiga setelah menunggu hingga 30 menit RA tak juga kembali.

Selanjutnya APW turun ke lantai satu dan tidak mendapati RA berikut motor miliknya. Barulah ia tersadar motornya telah dibawa kabur RA. Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Pisces besok Selasa 5 Agustus 2025, dengan menerima penyesuaian-penyesuaian kecil, Anda menemukan motivasi dan kepuasan

Dua bulan setelah kejadian, polisi berhasil membekuk pelaku di Cirebon. RA pun mengakui terus terang perbuatannya, bahkan ia telah melakukan hal serupa hingga lima kali. Mengapa korban begitu percaya pada RA ? Entahlah, mungkin karena penampilannya meyakinkan dan sok akrab, sehingga korban tidak sadar masuk jebakan.

Kasus tersebut menjadi pelajaran berharga, terutama kalangan perempuan untuk tidak gampang percaya kepada laki-laki yang belum dikenalnya. Sebenarnya, modus yang dilancarkan RA sangat sederhana, yakni menggasak barang saat korbannya lengah. Modusnya bisa macam-macam, misalnya mau beli rokok, ke toilet atau lainnya. Intinya menghindari korban.

Setelah itu baru membawa kabur motor korban. Hal ini dapat diantisipasi bila korbannya kritis, tidak gampang percaya pada omongan orang yang baru dikenalnya. Dalam kasus di atas, diduga APW sudah menaruh simpati pada RA, sehingga tidak curiga ketika yang bersangkutan hendak turun ke lantai satu, yang tak tahunya malah membawa kabur motor korban.

Baca Juga: Inilah terapi untuk identifikasi terjadinya gangguan gelombang otak

Dalam kasus tersebut pihak kafe tentu tak dapat disalahkan, karena peristiwa tersebut di luar kekuasaan pihak kafe. Apalagi pihak kafe tak bisa mencampuri urusan pribadi pengunjung.

Misalnya pengunjung yang datang berdua di tempat itu, tentu akan dipersilakan, tanpa mau tahu bahwa seorang di antaranya adalah penjahat. Kafe tidak mampu mendeteksi mana pengunjung jahat dan tidak.

Akhirnya pengamanan mutlak ada pada diri pengunjung sendiri. Agar tidak menjadi korban, resepnya sangat sederhana, jangan gampang percaya pada orang yang baru dikenal.

Baca Juga: Inilah ajaran Islam tentang pentingnya menjaga kesehatan, simak nasihat Menag

Selain itu, selalu meningkatkan kewaspadaan ketika mengalami hal ganjil, misalnya tiba-tiba lawan bicaranya pamit hanya untuk lapor kursinya patah seperti kasus di atas. (Hudono)

 

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB