mimbar

Sembilan karakter anak usia dini

Kamis, 24 Juli 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi sembilan karakter anak usia dini (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)

Ketiga, bersifat relatif spontan. Merujuk dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, spontan
memiliki arti serta merta, tanpa dipikir, atau tanpa direncanakan lebih dahulu; melakukan sesuatu karena dorongan hati, tidak karena anjuran dan sebagainya.

Selain itu dapat pula diartikan sebagai wajar; bebas pengaruh; tanpa pamrih. Anak usia dini melakukan sesuatu tidak berdasarkan pemikiran yang mendalam dan sistematis, melainkan secara spontan saja.

Keempat, cenderung ceroboh dan kurang perhitungan. Selain dikaitkan dengan penyebab
biologis, kecerobohan anak usia dini juga disebabkan oleh kepribadian dan beberapa kondisi lainnya, seperti lingkungan dan pikiran yang sedang berkembang.

Kecerobohan lebih umum terjadi karena seorang anak terdistraksi, yakni mengalihkan perhatiannya klien hal yang lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap dirinya, bahkan meningkatkan toleransi terhadap kesalahan sendiri.

Kelima, bersifat aktif dan enerjik. Anak usia dini biasanya aktif dalam banyak kegiatan dan
permainan. Mereka senang mengamati memaknai segala sesuatu yang ada di sekittarnya. Anak usia dini juga berkembang penuh energi dan bersemangat. Sifat aktif dan enerjik ini dilakukan dengan bersungguh-sungguh, memiliki semangat tinggi dalam mengerjakan sesuatu, tekun dan ulet, serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan kendala.

Keenam, menunjukkan sikap egosentris. Sikap egosentris anak usia dini ditunjukkan dengan perhatian yang amat berlebihan terhadap diri sendiri sehingga dirinya merasa sebagai seorang yang penting dan menjadi tidak peduli dengan dunia luar dirinya. Hal ini terjadi kiarena anakm usia dini belum mampu keluar dari sudut pandangnya sendiri.

Orang Jawa mengistilahkan “kemratu-ratu” (untuk perempuan), dan “kemrojo-rojo” untuk laki-laki. Kalau pendidik gagal mengarahkan sikap ini, kelak ketika anak dewasa akan menjadi pribadi yang egois yang kurang bisa menghargai kehadiran orang lain.

Ketujuh, memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Anak usia dini ingin menjelajah semua benda di
sekelilingnya dengan memunculkan banyak pertanyaan yang ditujukan kepada orang dewasa di
sekitarnya. Orang dewasa di sekitar anak harus dapat memberikan jawaban yang cukup memuaskan serta menfasilitasi anak dengan berbagai bahan dan media belajar yang kongkrit.

Kedelapan, memiliki fantasi dan imajinasi yang tinggi. Anak usia dini memiliki imajinasi dan
fantasi yang tinggi. Fantasi adalah hal yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Sedangkan imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang secara umum. 

Kesembilan, sama halnya dengan orang dewasa, anak usia dini juga membutuhkan kehadiran
orang lain di sekitarnya untuk bersosialisasi. Sejak lahir ke dunia, anak usia dini akan belajar
berkomunikasi yang baik dan sopan, belajar menghormati dan menghargai orang lain, toleransi,
menahan emosi, dan sebagainya. Pendek kata, keterampilan sosial sebagaimana yang dibutuhkan orang dewasa, anak usia dini sudah berusaha untuk memilikinya. *

Penulis : Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan,
Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Pakar BP4 Kota Yogyakarta, Wakil Ketua Forkom,
Komite Madrasah Aliyah Se-DIY

 

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB