HARIAN MERAPI - Peringatan Hari Anak Nasional 2025 yang merupakan peringatan yang ke-41 digelar pada hari ini, Rabu, 23 Juli. Momen Hari Anak Nasional (HAN) 2025 menjadi pengingat pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah merilis tema 'Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia EMAS 2045'.
Berikut beberapa karakter yang harus dikembangkan untuk melahirkan anak-anak bangsa
yang hebat penuh keunggulan: (1) Jujur: Mengembangkan sikap jujur dan integritas dalam segala aspek kehidupan,
Baca Juga: Sambil menikmati MBG anak bisa belajar pola makan bergizi seimbang, begini saran ahli gizi
(2) Tanggung jawab: Mengembangkan rasa tanggung jawab dan akuntabilitas atas tindakan dan keputusan, (3) Empati: Mengembangkan kemampuan untuk memahami dan merasakan
perasaan orang lain,
(4) Kerja sama: Mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain, (5) Percaya diri: Mengembangkan rasa percaya diri dan keyakinan diri dalam menghadapi tantangan.
Selanjutnya (6) Kreatif: Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif, (7)
Disiplin: Mengembangkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam mengatur waktu dan kegiatan,
(8) Menghargai: Mengembangkan sikap menghargai dan menghormati orang lain, lingkungan, dan nilai-nilai, (9) Pantang menyerah: Mengembangkan sikap pantang menyerah dan gigih dalam menghadapi tantangan,
dan (10) Berani: Mengembangkan keberanian untuk mengambil risiko dan menghadapi
tantangan. Dengan mengembangkan karakter-karakter ini, anak-anak dapat menjadi individu yang kuat, mandiri, dan berkontribusi positif pada masyarakat.
Para ahli pendidikan menjabarkan ada enam strategi di dalam menanamkan nilai-nilai karakter positif pada anak menuju Indonesia Emas 2045; yakni:
Pertama, keteladanan. Keteladanan memiliki nilai yang sangat penting dalam pendidikan
katrakter anak. Memperkenalkan peri laku yang baik melalui keteladanan sama halnya dengan
memahami sistem nilai dalam bentuk yang nyata.
Strategi dengan keteladanan adalah internalisasi nilai-nilai karakter positif dengan memberikan contoh kongkrit kepada anak-anak yang sedang berkembang menuju kedewasaannya.
Kedua, pembiasaan. Pembiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang
sehingga menjadi mudah untuk dikerjakan. Mendidik dengan strategi pengulangan dan pembiasaan adalah mendidik dengan cara memberikan latihan-latihan dan membiasakan untuk dilakukan setiap hari.