Kelima, membangun lingkungan keluarga yang positif: (1) membangun lingkungan keluarga
yang positif: membangun lingkungan keluarga yang positif dan mendukung, dan (2) menghindari perilaku negatif: menghindari perilaku negatif, seperti kekerasan, penipuan, dan lain-lain.
Keenam, membangun keterlibatan dalam kegiatan keluarga: (1) membangun keterlibatan
dalam kegiatan keluarga: membangun keterlibatan dalam kegiatan keluarga, seperti makan bersama, bermain bersama, dan lain-lain, serta (2) menghabiskan waktu bersama: menghabiskan waktu bersama dan melakukan kegiatan yang menyenangkan.
Ketujuh, membangun kesadaran akan keridhaan Ilahi: (1) membangun kesadaran akan
keridhaan Ilahi: membangun kesadaran akan keridhaan Ilahi dan mengucap syukur atas nikmat yang diberikan, dan (2) mengamalkan ajaran Agama: mengamalkan ajaran agama dan menjalankan perintah-perintah Allah.
Kedelapan, membangun keterikatan dengan Allah SWT: (1) membangun keterikatan dengan
Allah: membangun keterikatan dengan Allah melalui shalat, doa, dan amalan-amalan lainnya, serta (2) mengembangkan rasa syukur: mengembangkan rasa syukur dan kesadaran akan nikmat yang diberikan oleh Allah.
Dengan melakukan cara-cara di atas, seseorang dapat membangun keluarga harmonis dalam
bingkai keridhaan Ilahi dan menciptakan lingkungan keluarga yang positif dan mendukung.
InshaaAllah! *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY,
Ketua Dewan Penasehat KAHMI Majlis Wilayah DIY