HARIAN MERAPI - Jangan sia siakan waktu dan jagalah kesehatan dengan baik. Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan tak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu betapa banyak manusia yang tersesali oleh waktu yang ada.
Waktunya hanya berlalu begitu saja, tanpa ada manfaat dan faidah sama sekali. Hidupnya hanya menghabiskan waktu dan menyisakan penyesalan umur sepanjang masa. Waktu ibarat pedang bermata dua, jika digunakan untuk kebaikan, maka baik pula.
Sebaliknya, jika digunakan untuk keburukan, maka dampak buruk akan terjadi di kemudian hari.
Baca Juga: Petilasan Ki Ageng Giring III di Paliyan Gunungkidul, terkait erat berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Betapa tidak, sebagian orang menghabiskan waktunya untuk maksiat, namun tatkala ia sudah
senja, maka ia akan menangisi serta meratapi masa tuanya karena ia tak menghabiskan waktu dan umurnya untuk taat.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah Muhammad SAW menyatakan: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari).
Ketahuilah bahwa keduahal di atas adalah nikmat yang patut disyukuri tatkala terkumpul di
dalam diri seorang muslim. Karena tatkala seorang itu bersyukur, maka Allah akan tambah nikmat
tersebut.
Allah SWT memberikan pengetahuan, peringatan, dan perintah mengenai waktu dalam
banyak ayat di dalam Al-Quran, di antaranya adalah:
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah
Pertama, Firman Allah SWT: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran.” (QS. Al-'Ashr; 103;1-3).
Allah bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan
pengalaman yang menjadi bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi, dan
Ilmu-Nya yang sangat luas.
Kedua, malam yang gelap gulita dan hening menjadi waktu bagi manusia untuk beristirahat
dari kepenatan kerja di siang hari. Firman Allah SWT: “Demi malam ketika menutupi (cahaya siang); demi siang ketika terang benderang; dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan. sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam.” (QS. Al-lail;92:1-4).
Ketiga, Firman Allah SWT: “Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), dan
demi malam apabila telah sunyi. dan demi waktu malam apabila telah sunyi, Tuhanmu (Nabi
Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu. Sungguh, akhirat itu lebih baik
bagimu daripada yang permulaan (dunia).” (QS. Adh-Dhuha; 93:1-4).
Baca Juga: Polda DIY Kosek Toko Miras di Sinduadi dan Prawirotaman, Ribuan Botol Berbagai Merek Diamankan
Dalam ayat-ayat ini, Allah SWT bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya, yaitu Ḍhuḥa (waktu matahari naik sepenggalah) bersama cahayanya dan malam beserta kegelapan dan kesunyiannya.