HARIAN MERAPI - Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2024 Senin besuk mengangkat tema: “Maju Bersama Indonesia Raya”, dengan lima subtema yang memiliki makna sangat mendalam; yakni: (1) Pemuda peduli gizi anak Indonesia untuk generasi sehat dan produktif.
(2) Pemuda Indonesia, bersatu dalam kebinekaan berjuang dalam ke-Indonesiaan. (3) Pemuda Indonesia sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan berkarakter.
(4) Transformasi pemuda pada pendidikan, kesehatan, kepemimpinan, sosial budaya, teknologi, dan ekonomi sebagai energi pemuda majukan Indonesia. (5) Wujudkan pemuda yang maju, mandiri, dan profesional.
Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi
komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa.
Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang terbarukan, dan memiliki kreativitas yang sangat tinggi.
Melalui para pemuda dengan karakteristiknya yang berani, kritis dan penuh etos kejuangan itulah bangsa Indonesia berhasil menyingkirkan segala macam bentuk kekuatan kezaliman, termasuk untuk mengusir penjajah dari persada Nusantara ini.
Bagaimana Islam memandang citra diri pemuda yang ideal? Al-Quran, telah memberikan gambaran yang sangat indah mengenai citra diri pemuda sebagai berikut:
Pertama, memiliki idealisme yang tinggi. Firman Allah SWT: “(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.” (QS. Al-Kahfi;
18:10).
Pemuda Ashabul Kahfi yang rela meninggalkan negerinya dan bersembunyi di dalam gua
demi untuk menentang raja yang zalim, yaitu Raja Dikyanus.
Kedua, kritis dan pemberani. Firman Allah SWT: “Mereka (para penyembah berhala yang
lain) berkata, “Kami mendengar seorang pemuda yang mencela mereka (berhala-berhala). Dia
dipanggil dengan nama Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya; 21:60).
Pemuda Ibrahim masih sebagai seorang pemuda (umur sekitar 16 tahun), dan belum diutus Allah menjadi Nabi dan Rasul-Nya membinasakan patung-patung yang akhirnya dibakar hidup-hidup oleh Raja Babilonia yang bernama Namrud.
Baca Juga: Soal Pengisian Perangkat Desa di Pati, LBH Joeang Akan Mengadu ke Polda Jateng
Atas izin Allah, api tidak membakar sedikitpun atas tubuh pemuda Ibrahim yang sangat pemberani itu.