Berjiwa pemaaf membawa kepada hati yang bersih penuh ketenangan

photo author
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:00 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Berjiwa pemaaf kan membawa kepada hati yang bersih penuh ketenangan. Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa salah satu kriteria calon penghuni surga
adalah orang-orang yang mampu menahan amarah dan mudah memberikan maaf atas
kesalahan orang lain.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS. Ali Imran; 3:133).

Memohon ampun kepada Allah SWT tidak hanya dilakukan karena seseorang telah terjerumus ke dalam sebuah perbuatan dosa besar, tetapi juga ketika seseorang merasa kurang maksimal dalam beribadah.

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Boyolali berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang

Sebagai contoh, sujud sahwi adalah upaya untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas
kelupaan atau kekurangan dalam shalat yang dilakukan seseorang.

Bahkan Baginda Nabi Muhammad SAW, sang al-insan al-kamil dan orang yang maksum dari dosa, senantiasa memohon ampun kepada Allah dengan beristigfar sebanyak seratus kali di setiap harinya, tanpa lelah dan jemu-jemunya.

Dendam atau amarah bukanlah sikap yang dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh seseorang. Sebaliknya justru akan membuat permasalahan yang dihadapi bertambah rumit, menyiksa diri dan melemahkan ikatan persaudaraan.

Berjiwa pemaaf yang ujudnya mudah menahan marah dan memaafkan kesalahan orang lain memang tidak mudah, perlu untuk dilatihkan setiap saat. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: “Dan memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran; 3:134).

Baca Juga: Pengalaman berkunjung ke Museum Prasejarah Song Terus di Pacitan jadi lebih bermakna

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Ali Imran; 3:133-134).

Pribadi pemaaf yang mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain, telah
dijanjikan surga di akhirat kelak.

Jiwa pemaaf memang bukan merupakan sifat yang instan pada diri seseorang, melainkan suatu sifat yang tumbuh dalam diri seseorang ketika orang tersebut telah terbiasa melatih dirinya secara terus-menerus untuk dapat memberikan maaf dan juga meminta maaf.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Maha Pemaaf, dan kita sebagai hamba-Nya sudah
selayaknya untuk selalu berusaha meniru sifat yang utama itu.

Baca Juga: Sultan Teken Instruksi Gubernur tentang Pengendalian Miras di DIY, Layanan Antar Online Dilarang!

Sebagaimana firman-Nya: “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar; 39:53).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X