HARIAN MERAPI - Rasulullah Muhammad SAW adalah uswatuh hasanah bagi setiap muslimin, termasuk dalam berdakwah amar ma’ruf dan nahi munkar, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab; 33:21).
Rasulullah adalah seorang pembangun agama yang hak dan diridha-Nya di atas bumi ini.
Di antara sebab atau alasan beliau diberi pertolongan Allah SWT dalam dakwahnya adalah
karena Nabi Muhammad SAW sangat kasih sayang dengan umatnya dan sangat berharap agar
ummatnya memperoleh kebahagiaan dunia-akhirat, sebagaimana firman-Nya:
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah; 9:128).
Adapun sebab-sebab yang lain adalah: Pertama, Nabi Muhammad SAW yakin yang sepenuhnya bahwa agama yang disiarkan itu adalah agama yang hak yang akan mengalahkan segala sesuatu yang batil, sebagaimana firman-Nya:
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia
memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (QS. Ash-Shaff, 61:9).
Juga firman-Nya: ”Katakanlah! Sudah datang barang yang benar dan lenyap barang yang
batal: bahwasanya barang yang batal itu lenyap adanya.” (QS. Al-Isra’; 17:80).
Baca Juga: Tingkatkan daya saing, tenant di Teras Malioboro ikuti pelatihan
Kedua, Nabi yakin bahwa Allah SWT pasti akan membela dan memenangkan orang-orang
yang membela dan memperjuangkan agama-Nya, sebagaimana firman-Nya: “Hai orang-orang
mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.” (QS. Muhammad; 47:7).
Ketiga, Nabi dan para sahabat benar-benar berjihad (berjuang sekuat-kuatnya) untuk
tersiarnya Agama Islam dan yakin akan mendapatkan kemuliaan dan kemenangan, sebagaimana
firman-Nya : “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunuukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang yang berbuat baik.” (QS. An-Ankabut; 29:69).
Keempat, Nabi berkehendak sekali dengan kemauan yang sangat kuat, memikirkan umat
manusia agar mau mengikuti petunjuk agama, sehingga mempunyai perasaan yang sangat berat
manakala mendapatkan para sahabat dan pengikutnya tidak mengikuti tuntunan Kitab Suci A-Qur’an.
Firman Allah SWT: “Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran
itu sesuatu yang tidak diacuhkan.” (QS. Al-Furqan; 25:30).
Baca Juga: Sandiaga Uno sudah siap tinggalkan rumah dinas menteri
Dikarenakan Rasulullah berat memikirkan umatnya yang banyak meninggalkan Kitab Suci Al-Quran, beliau hampir saja rusak badannya, sebagaimana firman-Nya: “Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya meeka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).” (QS. Al-Kahfi; 18:6).