HARIAN MERAPI - Pendidikan anak khususnya dalam keluarga merupakan fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun dalam masyarakat.
Di dalam lingkungan keluargalah anak-anak akan belajar dari pengalaman-pengalaman yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membetuk karakter, kepribadian, kreativitas, keterampilan dalam upaya menuju pendewasaannya.
Allah SWT memberikan tugas kepada para orang tua untuk mendidik anak-anaknya untuk
mengenal dan mencintai-Nya dalam seluruh aspek kehidupan. Itu berarti, orang tua yang merupakan pemimpin dalam keluarga yang mengemban amanah dari Allah untuk menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak- anaknya.
Baca Juga: Cak Imin akhirnya buka suara terkait kemelut di PKB : Ada beberapa orang di PBNU yang ikut cawe cawe
Al-Qur’an sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan di dunia ini telah memberikan panduan tentang rambu-rambu bagi para orang tua dalam melakukan pendidikan kepada anak-
anaknya sebagai berikut:
Pertama, mendidik dengan memberikan keteladanan. Penerapan nilai-nilai keteladanan akan
memberikan tempat yang utama bagi perubahan perilaku anak. Perilaku yang dimaksud adalah
perilaku agar menuju kepada kehidupan yang lebih baik.
Firman Allah SWT: “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab; 33:21).
Kedua, menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sesuai syariat agama. Firman Allah
SWT: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah. Tetaplah atas fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum; 30:30).
Baca Juga: Sebanyak 1.000 anak Palestina di Gaza meninggal akibat penutupan Rafah
Ketiga, dengan memberikan nasihat. Sebagaimana yang dilakukan oleh Luqman, yang
memberikan nasihat kepada anaknya agar senantiasa mentauhidkan Allah dan tidak sekali-kali
menyekutukan-Nya.
Firman Allah SWT: “Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar’.” (QS. Luqman; 31:13).
Keempat, mendidik anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya. Didiklah anak-anak untuk senantiasa berbakti kepada orang tua sedari dini hingga menuju kedewasaan.
Firman Allah SWT: “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS. Luqman; 31:14).
Baca Juga: Serangan Israel tewaskan bayi kembar dan ibunya di Gaza, begini reaksi UNICEF
Kelima, anak harus diberikan pemahaman tentang ketelitian penilaian dari Allah SWT. Hal
ini perlu ditanamkan sejak dini pada diri sang buah hati, agar anak-anak terbiasa melakukan
perbuatan-perbuatan yang baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang buruk.