HARIAN MERAPI - Orang yang berilmu adalah orang yang memiliki pengetahuan, pemahaman, dasar, dan memilki batasan ilmu sesuai dengan cara ia mencari ilmu yang dimilikinya.
Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan beriman berdasarkan ilmu dan keimanan yang Allah berikan kepada mereka. Dengan menuntut ilmu, seseorang akan menjadi orang yang
pandai dan berilmu. Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat.
Mereka memiliki derajat yang lebih tinggi di mata Allah SWT dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu.
Baca Juga: Pemkab Sleman Luncurkan Rumah Pangan B2SA di Kalurahan Margomulyo Seyegan
Terdapat banyak dalil dari Al-Quran yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan orang-
orang yang berilmu serta takut kepada-Nya; yakni:
Pertama, orang-orang yang beriman meyakini semua isi Kitab Suci Al-Quran. Firman Allah
SWT: “Dialah (Allah) yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad). Di antara ayat-ayatnya ada yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Kitab (Al-Qur’an) dan yang lain
mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada kecenderungan pada kesesatan, mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah (kekacauan dan keraguan) dan untuk mencari-cari takwilnya. Padahal, tidak ada yang mengetahui takwilnya, kecuali Allah. Orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur’an), semuanya dari Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran, kecuali ululalbab.” (QS. Ali Imran; 3:7).
Kedua, tidak ada tuhan selain Allah SWT, sebagaimana firman-Nya: “Allah menyatakan
bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (Allah) yang menegakkan keadilan. (Demikian pula) para malaikat dan orang berilmu. Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Ali Imran; 3:18).
Ketiga, dengan rahmat dan karunia Allah kaum muslimin terpelihara dari perangkap kabar
bohong karena mereka patuh pada Allah dan Rasul, serta mengembalikan segala urusan kepada
pimpinan yang dipercayai.
Baca Juga: Haul dan Sadranan di Astana Pajimatan Pucang Anom, usai acara para peserta berebut isi gunungan
Firman Allah SWT: “Apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan (kemenangan) atau ketakutan (kekalahan), mereka menyebarluaskannya. Padahal, seandainya mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ululamri (pemegang kekuasaan) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan ululamri). Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah engkau mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu).” (QS. An-Nisa’; 4:83).
Keempat, Allah membuat perumpamaan sifat dan keadaan kedua golongan, yaitu golongan
orang-orang kafir dan golongan orang-orang mukmin. Golongan orang kafir ibarat seperti orang buta mata kepala dan mata hatinya, sehingga tidak melihat tanda-tanda yang dapat menghantarkan ke jalan yang benar.
Firman Allah SWT: “Perumpamaan kedua golongan (kafir dan mukmin) seperti orang buta dan orang tuli dengan orang yang dapat melihat dan yang dapat mendengar. Samakah kedua golongan itu? Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Hud; 11:24).
Kelima, Allah pencipta segala sesuatu dan Dialah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa. Firman
Allah SWT: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah,
“Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu menjadikan selain Dia sebagai pelindung, padahal merekatidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang dapat melihat? Atau, samakah kegelapan dengan cahaya? Atau, apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang (diyakini) dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah pencipta segala sesuatu dan Dialah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa.” (QS. Ar- Ra’ad; 13:16).
Baca Juga: Telegram sudah respons penghapusan judi online, bagaimana dengan platform yang lain?
Keenam, perumpamaan-perumpamaan ini Allah SWT buat dan paparkan untuk manusia agar
diambil manfaatnya dan dijadkan pelajaran, Firman Allah SWT: “Perumpamaan-perumpamaan itu
Kami buat untuk manusia. Namun, tidak ada yang memahaminya, kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS. Al-‘Ankabut; 29:43).