Sementara agama Islam adalah agama yang mementingkan kedekatan hati dan rasa cinta antar pemeluknya. Allah SWT berfirman: “Ingatlah nikmat Allah kepada kalian, ketika di masa jahiliyah kalian saling bermusuhan lalu ia mempersaudarakan hati-hati kalian maka kalian pun dengan nikmat-Nya menjadi orang-orang yang bersaudara.” (QS. Ali ‘Imran; 3:103).
Ketiga, dimudahkan urusannya di dunia dan dilepaskan dari kesusahan di akhirat. Rasulullah
Muhammad SAW bersabda: “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan,niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim).
Seseorang yang memiliki sikap itsar oleh orang-orang di sekitarnya akan dikenal sebagai
sosok yang mudah membantu dan suka berkorban untuk orang lain, maka orang-orang akan merasa berhutang budi dan akan balik membantunya dengan senang hati di kala ia kesulitan.
Sehingga dengan izin Allah Ta’ala kesulitan-kesulitanya di dunia akan menjadi mudah, dan di akhirat Allah Ta’ala akan memberikan pertolongan kepadanya dari segala kesusahan. Insha Allah! (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta)