HARIAN MERAPI - Ada sembilan komponen strategi pembelajaran interaktif di sekolah, di antaranya guru dan peserta didik.
Pembelajaran merupakan sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen pendidikan yang saling ketergantungan di dalam mencapai suatu tujuan tetentu.
Agar tujuan dapat tercapai secara maksimal, maka semua komponen yang ada harus bekerjasama dan saling bersinergi.
Baca Juga: New York akhirnya terpilih untuk menyelenggarakan final Piala Dunia 2026, begini prosesnya
Strategi pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pembelajaran, di mana guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi yang interaktif dan edukatif, yakni antara guru dengan siswa, siswa dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Adapun komponen strategi pembelajaran interaktif, meliputi:
Pertama, Guru. Guru merupakan pelaku pembelajaran, sehingga guru menjadi
faktor terpenting dalam proses pembelajaran. Tenaga Pendidik yang dikualifikasikan sebagai pelaku pembelajaran serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Kesuksesan strategi pembelajaran sebagian besar tergantung kepada keprofesionalan dan dedikasi yang tinggi dari seorang guru.
Baca Juga: Semangati belajar santri di Gunungkidul, politisi Arnanto Nurprabowo salurkan bantuan Mushaf Quran
Kedua, Peserta didik. Peserta didik adalah komponen yang melakukan kegiatan
belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata. Komponen ini dapat dimodifikasi oleh guru terhadap peserta didik, peserta didik terhadap peserta didik yang lain, guru dan peserta didik terhadap sumber belajar, dan sebagainya.
Strategi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik mempersyaratkan pembelajara yang memberikan keaktifan secara maksimal kepada peserta didik.
Ketiga, tujuan dasar. Tujuan dasar itulah yang yang dijadikan landasan dan
pedoman untuk menentukan bagaimana strategi pembelajaranya.
Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.
Ketiga ranah tujuan pembelajaran di atas harus dielaborasi sedemikian rupa, sehingga melahirkan peserta didik yang memiliki pribadi yang utuh dan matang.