HARIAN MERAPI - Ada sebelas Hadits Nabi Muhammad SAW tentang berbakti kepada orang tua; di antaranya adalah sebagai amalan yang paling utama.
Islam yang norma-normanya berasal dari wahyu Ilahi dan Hadits Nabi Muhammad SAW, telah menempatkan orang tua dalam hubungannya dengan anak pada posisi yang sangat terhormat dan mulia sesuai dengan kodrat dan tabiatnya, sesuai dengan pengorbanan yang telah mereka lakukan.
Keridhaan dan kemurkaan Allah SWT adala karena ridha dan murka orang tua,
sebagaimana Hadits Nabi Muhamad SAW: “Ridha Allah SWT. ada pada ridha kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi).
Baca Juga: Kabar gembira! Ada aturan baru soal pengurangan PBB, ini ketentuannya
Secara umum, tugas dan kewajiban anak-anak dalam keluarga yang terpenting
adalah berbakti dan selalu berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain), baik selagi mereka masih hidup di dunia maupun setelah mereka berpulang ke rahmatullah.
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua merupakan cerminan adanya rasa takut akan datangnya azab Allah SWT akibat durhaka kepada orangtua (uququl walidain).
Hadits Nabi Muhammad SAW telah memberikan acuan kaitannya dengan perintah berbakti kepada orang tua dan larangan durhaka kepada mereka; diantaranya:
Pertama, sebagai salah satu amal yang paling utama. Hadits Nabi SAW:
Baca Juga: Satu embung akan dibangun di Desa Pranan Polokarto Kabupaten Sukoharjo, ini manfaatnya...
“Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?’ ‘Shalat pada waktunya,’ jawab Rasul. Ia bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ ‘Lalu berbakti kepada kedua orang tua,’ jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ ‘Jihad di jalan Allah,’ jawabnya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Kedua, merawat kedua orang tua dinilai sama kualitasnya dengan berjihad di jalan Allah SWT. Hadits Nabi SAW:
“Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw lalu meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya. Rasulullah saw mengatakan, ‘Pada (perawatan) keduanya, berjihadlah,’” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Ketiga, membahagiakan orang tua sama nilainya dengan nilai hijrah. Hadits Nabi SAW:
“Dari sahabat Abdullah bin Amr ra, ia bercerita, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw dan mengatakan, ‘Aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan kutinggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis. Rasul menjawab, ‘Pulanglah, buatlah keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis,” (HR Abu Dawud).